Kapolri Beri Teguran Keras ke Herman

Sabtu, 21 Maret 2009 – 08:16 WIB
JAKARTA - Kasus dugaan DPT (daftar pemilih tetap) fiktif di pilkada Jawa Timur yang digulirkan mantan Kapolda Jatim Irjen Pol Herman SSumawiredja benar-benar menyita perhatian Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri

BACA JUGA: Wapres Terjangkit Virus BlackBerry

Kemarin, pemimpin tertinggi korps baju cokelat itu mengundang semua pihak yang terkait dengan kasus DPT, termasuk memanggil Herman


Mereka yang diundang adalah Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary beserta jajarannya, Ketua KPU Sampang Abu Ahmad Dhofier Syah, Ketua KPU Bangkalan Jazuli Nur, Ketua Panwaslu Jatim Sri Sugeng Pujiatmiko, dan Aspidum Kejaksaan Tinggi Jatim Made Suratmadja.

Jajaran Polda Jatim juga hadir

BACA JUGA: Prabowo : Pemilu Bisa Dipalsukan

Mereka adalah Kapolda Jatim Brigjen Pol Anton Bachrul Alam yang didampingi Dir serse dan Dir intel
Kapolri tampil full team bersama Wakapolri Komjen Pol Makbul Padmanegara, Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji, Kadiv Humas Irjen Pol Abubakar Nataprawira, Irwasum Komjen Pol Yusuf Manggabarani, dan beberapa pejabat utama Polri lain.

Kapolri mengatakan, penjelasannya itu memang terkait dengan pelaksanaan pilgub ulang di Jatim yang dihelat di Madura

BACA JUGA: KPK Cari Terus Bukti Kasus Condro

Yakni, penghitungan ulang di Pamekasan serta pencoblosan ulang di Bangkalan dan Sampang"Kami hadirkan beliau-beliau ini untuk menunjukkan bahwa apa yang kami sampaikan betul-betul faktual dan bisa dipertanggungjawabkan," tegas Kapolri

Dalam pelaksanaan ronde ekstra pilgub Jatim itu, kata Kapolri, DPT yang digunakan adalah DPT pada pelaksanaan pilgub putaran kedua.

Mantan Kabareskrim tersebut kembali menegaskan, tidak ada intervensi yang dilakukan Mabes PolriAdanya dugaan tindak pidana dalam pilkada Jatim juga belum masuk ke tahap penyidikan"Bagaimana mungkin menghentikan sesuatu yang belum dimulai? Bagaimana mungkin menurunkan status sesuatu yang belum mempunyai status?" kata Bambang, lantas menyebut belum ada SPDP (Surat Perintah Dimulainya Penyidikan) yang dikirimkan ke kejaksaan.

Bantahan itu sebelumnya pernah disampaikan Kapolri menanggapi "nyanyian" HermanWaktu itu, kepada wartawan, Herman menyatakan kekecewaannya karena kasus dugaan DPT fiktif yang pernah dia tangani ketika menjabat Kapolda Jatim diambangkanBahkan, dia menyebut ada intervensi dari Mabes Polri dalam penanganan kasus tersebutKepada wartawan saat itu, Herman juga menyatakan mundur dari kepolisian

Kemarin, Kapolri kembali menyampaikan bantahannyaDia mengungkapkan, hasil penelitian penyidik Polda Jatim atas laporan Ketua Panwaslu Jatim Sri Sugeng Pujiatmoko menyebutkan, laporan itu tidak dilengkapi dengan alat bukti yang sangat diperlukanYakni, dokumen yang dikatakan sebagai dokumen palsu yang digunakan dalam ronde ekstra dan dokumen asli sebagai pembanding

Panwaslu lantas berjanji untuk menyerahkan kekurangan itu"Namun setelah berkali-kali diingatkan oleh penyidik, Panwaslu sampai hari ini belum juga menyerahkan kedua dokumen tersebut," jelas Bambang.

Dengan tegas Kapolri mengatakan, institusi yang dipimpinnya netral dalam mengawal pelaksanaan pemilu"Polri netral dan Polri tidak bisa diintervensi oleh siapa punTitik!" tegasnya.

Terkait dengan nasib mantan Kapolda Jatim Irjen Pol Herman SSumawiredja, Kapolri mengaku telah memanggil Herman untuk dimintai klarifikasiBambang menegaskan, status Herman masih sebagai perwira tinggi Polri meski dia telah mengajukan pengunduran diri.

Apakah Herman akan dikenai sanksi? "Kami ingin dalami dulu, sampai seberapa jauh pelanggaran kode etik profesiKalau ada (pelanggaran), tentu akan ada langkah-langkah yang diambil," jelas Kapolri

Ketua KPU Bangkalan Jazuli Nur dalam kesempatan itu menyatakan, dalam melaksanakan pilgub ronde ekstra di wilayahnya, pihaknya tidak memutakhirkan dataMenurut dia, terdapat pelanggaran yang dilaporkan, yakni di TPS 1 Larangan Sorjan terkait dengan adanya umur 0 tahun dan 16 tahunNamun, setelah dilakukan interogasi, ternyata tidak terbukti

Ketua KPU Sampang Abu Ahmad Dhofier Syah mengutarakan hal serupaDia menjamin pilgub telah dilaksanakan sejujur-jujurnyaDia justru heran ketika permasalahan pilgub Jatim masih menjadi isu yang hangat di ibu kota.

''Ternyata, orang Sampang dan Bangkalan lebih maju daripada ibu kotaSebab, di sana (Sampang dan Bangkalan) film (isu, Red) yang diputar sudah pileg 2009Kok di sini masih pilgub ulang,'' ujarnya disambut tawa seluruh hadirin di Rupatama Mabes Polri.

Herman Ikhlas

Bagi Herman, tindakan mengundurkan diri bukan untuk mencari popularitasMeski mengaku telah ditegur langsung oleh Kapolri, dia kemarin menyatakan ikhlas menerima

''Dalam masalah itu (mengumumkan pengunduran diri), saya mengaku salahSebab, saya memang belum menerima skep pensiun,'' ujar Herman yang kemarin datang ke Mabes Polri dengan safari cokelat.

Yang penting, kata jenderal berbintang dua itu, penyidikan kasus pemalsuan DPT berjalan terus''Masak saya sakit hati sama institusi yang saya cintaiIni hanya sesuatu yang harus saya kemukakan,'' kata Herman yang roman mukanya tampak cerah itu

Dia tak menanggapi pertanyaan wartawan soal kinerja Brigjen Anton Bachrul Alam yang sekarang menurunkan status menjadi penyelidikan''Nggak, nggak,'' katanya sambil menggeleng.

Meski sudah ditegur Kapolri, Herman tetap yakin proses penetapannya menjadi tersangka sudah benar''Saya yakinSejak awal saya katakanKalaupun penetapan tersangka itu harus melalui panwas lebih dulu, itu hanya sebagai saluran,'' ujarnya.

Alumnus Akpol angkatan '75 itu tidak mempermasalahkan surat keputusan pengunduran dirinya yang sampai saat ini belum keluar''Itu sedang diprosesKita percayakan saja semuanya pada tim penyidik,'' katanya

Herman yakin masyarakat umum memantau terus perkembangan kasus ini''Kita lihat bagaimana nanti DPT itu bisa diperbaiki administrasinya atau pemilu kita bakal kacau,'' ujarnya(fal/rdl/aga/kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemda Bisa Atasi DPT Fiktif


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler