JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI yang menjadi Ketua Tim Pemantau Pelaksanaan Otonomi Khusus (Otsus), Priyo Budi Santoso, menyatakan bahwa serentetan penembakan di Papua yang korbannya acak tetap dilakukan melalui perencanaan matang. Penembakan itu mengindikasikan ada pihak yang tak ingin Papua kondusif.
Menurut Priyo, jika melihat korban penembakan ternyata justru berasal dari latar belakang yang berbeda-beda mulai dari pelajar, warga negara asing, TNI, PNS maupun kalangan rakyat biasa. "Kalau melihat korbannya, ini adalah korban yang tidak terpola. Tapi itu pasti melalu perencanaan," kata Priyo di gedung DPR RI, Jumat (8/6).
Namun kini yang menjadi pertanyaan adalah pelaku penembakannya. Sebab, sampai saat ini tak pernah diketahui pihak yang bertanggungjawab atas serangkaian penembakan itu.
"Pertanyaannya itu dilakukan oleh siapa? Oleh OPM, orang tak dikenal, atau oleh gadungan (aparat gadungan). Tapi, yang pasti itu dilakukan secara terencana, sengaja untuk membuat keruh suasana di Papua," kata Priyo. "Kapolri dan Panglima TMI harus turun tangan langusng menangani masalah ini," pintanya.
Politisi Golkar itu menambahkan, memanasnya konflik Papua itu juga karena ada tarik-menarik Pemilukada Papua, terkait keinginan DPR Papua untuk ikut memverifikasi calon kepala daerah. "Laporan mengenai itu sudah sampai di meja kami," tegasnya.
Ditambahkannya, verifikasi calon kepala daerah adalah kewenangan KPU. Namun ternyata, DPR Papua membuat Perda Khusus yang memungkinkan para wakil rakyat di Papua memverifikasi calon kepala daerah.
Menurut Priyo, Mendagri harus turun tangan menyelesaikan persoalan itu. "Kalau pemilu di Papua ini sudah dipertanyakan legitimasinya, ini membahayakan," kata dia lagi. "Lagi-lagi saya mohon Presiden, Mendagri untuk segera mencari solusi mengenai ni. Kalau perlu MK, karena ini konflik antar lembaga," katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Ekspose Kasus Hambalang
Redaktur : Tim Redaksi