jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengungkapkan bahwa dalam penyelenggaraan pilkada serentak 9 Desember 2015 mendatang ada kerawanan yang harus diwaspadai.
"Pilkada memang saya rasakan bahwa ini akan terjadi kerawanan yang cukup tinggi karena berbagai faktor. Kami lakukan pemetaan mulai dari kelengkapan perangkat penyelenggara termasuk sejarah konflik," kata Badrodin di Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (2/7).
BACA JUGA: Dorong Pembentukan Komisi Pengungkap Kebenaran untuk Tuntaskan Kasus HAM
Menurut mantan Kabaharkam Polri itu, potensi konflik selain partai politik juga bisa diakibatkan calon yang akan maju dan karakter masyarakat. Semua itu menurutnya telah dipetakan mana saja daerah rawan hingga sangat rawan.
"Yang rawan butuh perkuatan yang cukup serta antisipasi semaksimal mungkin atas potensi konflik nantinya," jelas Badrodin.
BACA JUGA: KPI Minta Masyarakat Awasi Siaran Pilkada Serentak
Meski sudah membaca ada potensi konflik yang cukup tinggi, pemegang tongkat komando Korps Bhayangkara itu menyatakan siap mengamankan Pilkada serentak.
"Polri nanti siap apapun melakukan pengamanan proses Pilkada yang akan berlangsung 9 Desember 2015. Akan ada Operasi Ketupat, kita siapkan keseluruhan, kami siap lakasanakan tugas baik terhadap operasi ketupat (lebaran) ataupun proses Pilkada yang akan dilakukan pendaftaran," tandasnya.
BACA JUGA: Pemutakhiran Data Pemilih Tahapan Krusial Pilkada
Namun, Ketua Komisi III Aziz Syamsuddin mengingatkan agar Polri jangan mengambil risiko bila sampai akhir Juli ini anggaran pengamanan Pilkada belum dituntaskan pemerintah.
"Kalau kurang anggaran sampai Juli, jangan ambil risiko. Jangan hal-hal yang tidak siap dipaksakan. Semua kembali ke Polri. Apapun itu Polri yang kami pertaruhkan," tandasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Resmikan Hotel Transit, Menteri Jonan Bingung Beri Sambutan
Redaktur : Tim Redaksi