jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menonaktifkan Brigjen Hendra Kurniawan dari jabatan Karo Paminal Polri dan Kombes Budhi Herdy Susianto dari Kapolres Metro Jakarta Selatan.
Penonaktifan Brigjen Hendra dan Kombes Budhi itu diduga berkaitan dengan pengusutan dan penyelidikan kasus baku tembak antaranggota polisi di rumah dinas Kepala Divisi Profesi dan Pengaanan Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo.
BACA JUGA: Irjen Napoleon Bonaparte: Siapa pun yang terlibat Harus Bersikap Kesatria
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Kepolisian (Lemkapi) Edi Hasibuan merespons langkah Kapolri Jenderal Listyo tersebut. Dia mengaku menghormati menghormati langkah Kapolri Jenderal Listyo menonaktifkan Brigjen Hendra dan Kombes Budhi.
Menurut Edi, penonaktifan tersebut berkaitan dengan kritik masyarakat atas sikap dan tindakan yang tidak profesional dari Hendra Kurniawan dan Budhi Herdi Susianto dalam bertugas.
BACA JUGA: Jelang Autopsi Ulang, Makam Brigadir J Dijaga Kerabat
“Ada juga masyarakat yang menyoroti bahwa mereka ini kurang memiliki empati kepada keluarga korban," kata Edi Hasibuan saat dihubungi di Jakarta, Jumat (22/7).
Menurut Bang Edi, sapaan akrab Edi Hasibuan, Kapolri Jenderal Listyo yang mendengarkan masukan dan kritikan masyarakat itu menjadi tanda bahwa Polri terbuka dan profesional dalam menangani kasus yang menewaskan Brigadir J.
BACA JUGA: Tanpa Mendahului Penyidik, Konon Sebentar Lagi Tersangka Penembakan Brigadir J Diumumkan, Siapa?
Dia mengatakan masyarakat bisa melihat kesungguhan Kapolri Jenderal Listyo yang tidak ragu dalam melakukan penindakan kepada siapa saja yang diduga terlibat atau menyalahi wewenang. "Saya kira dalam kasus ini, Polri tidak akan main-main karena kepercayaan masyarakat kepada Polri ini yang dipertaruhkan," ungkap mantan komisoner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) itu.
Lebih lanjut Bang Edi mengatakan Kapolri Jenderal Listyo ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa Polri mengusut kasus tersebut secara transparan dan tidak ada yang ditutup-tutupi, sehingga rakyat bisa kian percaya kepada institusi tersebut.
Saat ini, pihak kepolisian masih mengumpulkan bukti-bukti dan saksi.
Edi berharap penanganan kasus tersebut dilakukan secara ilmiah. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi