jpnn.com, BOGOR - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menekankan pentingnya menjaga netralitas dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 di 171 daerah. Karena itu, pihaknya akan melakukan pendekatan kepada semua stakeholder terkait agar menjalankan peran masing-masing secara profesional.
“Pengawas Pemilu, penyelenggara Pemilu, TNI, Polri harus netral, aparat sipil negara (ASN) netral. Pemda jangan menggunakan politik anggaran untuk menekan pihak-pihak tertentu misalnya," ucap Tito usai Rapat Pleno Kabinet soal Pilkada Serentak di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/12).
BACA JUGA: Nasdem Percaya Diri Menang Pilkada di Jateng
Mantan Kapolda Metro Jaya itu mengajak media ikut menjaga situasi tetap kondusif melalui pemberitaan yang berimbang dan meminimalisasi potensi konflik.
"Media juga kami minta jangan membuat pemberitaan yang manas-manasi gitu. Dalam rangka mengejar ekslusive news, rating, jangan korbankan itu. Masyarakat bisa berkonflik. Jadi tolong media konvensional maupun sosial, ini semua yang mendinginkan suasana,” tutur lulusan Akabri 1987 ini.
BACA JUGA: Golkar Undang Kader di Seluruh DPRD, Nih Tujuannya
Terkait kesiapan personel di daerah, Tito memastikan sudah siap. Kuncinya, kata dia, soliditas Polri dan TNI.
Karena itu, dia akan membangun komunikasi dengan jajaran TNI. Termasuk jajaran Polda dan Polres harus melakukan hal yang sama dengan para Dandim dan Danrem.
BACA JUGA: Marsekal Hadi jadi Calon Panglima, Ini Reaksi Kapolri
Karena Pilkada melibatkan masyarakat luas, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan para tokoh agama, adat, organisasi kemasyarakatan.
“Semua mesti dirangkul. Boleh berpihak ke mana, tapi ingat idealisme untuk menjaga persatuan dan kestauan, jangan sampai masyarakat terbelah, konflik fisik itu jangan sampai terjadi,” pungkasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini 8 Perilaku PNS yang Melanggar Netralitas
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam