Kapolri Resmikan Indonesia Safety Driving Center

Rabu, 12 Februari 2020 – 00:15 WIB
Kapolri Jenderal Idham Azis meresmikan ISDC di Serpong. Foto: Humas Polri

jpnn.com, TANGERANG SELATAN - Kapolri Jenderal Idham Azis meresmikan Indonesia Safety Driving Center (ISDC) di Pusdik Lantas Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (11/2). ISDC ini bakal menjadi cara Polri untuk terus menekan angka jumlah kecelakaan lalu lintas.

“Kami harap ini bisa efektif menekan kecelakaan. Saya juga mengapresiasi seluruh inovasi yang telah diukir jajaran Korlantas selama ini," ujar Idham.

BACA JUGA: DPR Desak Kapolri Periksa Gudang Mafia Bawang Putih

ISDC merupakan pusat belajar, berlatih, penelitian dan pengembangan keselamatan mengemudi dan mengendarai kendaraan bermotor serta perilakunya. Selain itu, ISDC juga dapat berfungsi sebagai pusat pameran dan konferensi terkait road safety.

Kakorlantas Polri Irjen Istiono menjelaskan, ISDC adalah sebuah implementasi amanat UULLAJ yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan serta membangun budaya tertib berlalu lintas.

BACA JUGA: Komisi III Cecar Kapolri soal Dugaan Harun Masiku Sempat Berada di PTIK

ISDC dibangun karena keprihatinan atas tingginya tingkat kecelakaan di jalan.

“Di Indonesia, usia yang terlibat kecelakaan lalu lintas, tertinggi pada rentang usia 14 tahun hingga 39 tahun yakni mencapai 58 persen,” kata Istiono.

Dari 58 persen itu, yang tertinggi adalah pada usia 20 tahun hingga 24 tahun sebanyak 18 persen dan 16 persen korban dari usia 15 tahun hingga 19 tahun.

Istiono mengatakan, 90 persen faktor penyebab kecelakaan di jalan adalah kelalaian manusia.

"ISDC ini ditumbuhkembangkan mengingat karena jumlah kecelakaaan tinggi, di Indonesia saja setiap tahun 30 ribu orang meninggal dan setiap hari 60-80 orang meninggal, belum yang (mengalami) cacat," kata Istiono.

Istiono juga mengatakan, ISDC adalah tempat belajar dan berlatih bagi pengawal maupun ajudan VVIP dan VIP, penguji SIM, instruktur sekolah mengemudi, pengemudi profesi, petugas SAR, pembinaan komunitas, wadah penyaluran hobi, laboratorium road safety, test drive, kompetisi safety riding/ driving, penyelenggaraan seminar dan pameran teknologi road safety dan tempat belajar bagi para calon pengemudi.

"Mengelola ISDC menjadi lebih baik memerlukan ide-ide yang cerdas, visioner dan problem solving, selain itu juga perlu adanya power yang kuat, baik political will, SDM maupun anggaran dan juga dukungan pemerintah, akademisi maupun dari sektor bisnis," tandas Istiono. (cuy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler