jpnn.com, SERANG - Ratusan jawara Banten yang tergabung DPP Kesti TTKKDH berkumpul di Kota Serang untuk menghadiri acara Sarasehan Kearifan Lokal Paguron, Sabtu (23/7) malam.
Para jawara dari berbagai perguruan silat itu juga menampilkan jurus andalan masing-masing di hadapan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang turut hadir secara virtual.
BACA JUGA: Kapolri Jenderal Listyo Tunjuk Brigjen Anggoro Sukartono Plh Karopaminal Divpropam Polri
Kapolri yang juga Ketua Dewan Pembina DPP Kesti TTKKDH berkesempatan memberikan arahan kepada para jawara Banten.
Sigit mengatakan pencak silat merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan
BACA JUGA: Dedengkot Jawara Banten Bongkar Sepak Terjang Komjen Listyo Sigit, Begini Kesaksiannya
“Karena di dalamnya ada seni bela diri dengan kearifan lokal yang menjunjung tinggi nilai-nilai silaturahmi, kebersamaan, serta kekeluargaan,” kata Sigit dalam siaran persnya, Minggu (24/7).
Mantan Kapolda Banten ini juga memberikan pesan khusus agar para jawara senantiasa menjaga soliditas dan kelestarian budaya Indonesia.
BACA JUGA: Pria Ini Beraksi di Banten, Kasusnya Bisa Jadi Pelajaran Bagi Pemotor
“Demi mewujudkan cita-cita luhur bangsa merajut persatuan dan kesatuan dalam bingkai kebhinekaan,” ujar Kapolri.
Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar menilai para jawara memiliki peran yang besar dalam sejarah daerah dan nasional.
Di masa kini dan masa depan, peran jawara bisa dikembangkan dalam kegiatan yang bernilai ekonomi dengan tampil di momen daerah, nasional, dan internasional.
Al Muktabar mencontohkan atlet silat bisa mempersembahkan beberapa medali dalam kejuaran di tingkat daerah, nasional, dan internasional.
“Penghargaan yang setinggi-tingginya untuk Paguron atas kontribusi selama ini dan di masa depan,” kata Al Muktabar.
Di kesempatan yang sama, Kapolresta Serang Kota Kombes Nugroho Arianto menilai tingginya peran para jawara dalam turut menjaga keamanan.
Para jawara dari berbagai perguruan dilatih tidak hanya kepandaian bersilat tetapi juga ketinggian akhlak dan budi pekerti.
“Para jawara itu adalah garda terdepan dalam pelestarian seni budaya di Serang dan Banten. Tentu saja salah satu perwujudan seni budaya adalah turut menjaga suasana kehidupan masyarakat yang damai,” kata Nugroho.
Sedangkan Wahyu Nurjamil Ketua DPP Kesti TTKKDH mengungkapkan upaya melestarikan kegiatan silat di Banten bukan hal mudah di tengah perkembangan jaman.
Untuk itu dia meminta kerja sama dengan pemerintah agar para jawara (pesilat) mendapat pembinaan secara intensif.
Wahyu Nurjamil berkomitmen para jawara untuk turut menjaga situasi kondusif dan keamanan aman di Banten seperti yang selama ini sudah dilakukan.
“Di Banten itu ada tiga komponen utama yaitu ulama, umara dan jawara. Sejarahnya memang begitu,” kata Wahyu Nurjamil. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Jenderal Ini Dapat Perintah Kapolri Cari Sosok Pengganti Brigjen Hendra
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan