Kapolri: Satu Tersangka Kerusuhan Palopo Tertangkap

Senin, 01 April 2013 – 13:27 WIB
TNI menjaga kantor Redaksi Harian Palopo Pos, Sulsel, Senin (1/4). Sehari sebelumnya massa salah satu pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Palopo membakar kantor redaksi Harian Palopo Pos. Foto: Muhammad Idham Ama/FAJAR/JPNN
JAKARTA - Situasi kota Palopo, Sulawesi Selatan kini semakin kondusif setelah sempat diramaikan aksi anarkis massa yang merusak dan membakar kantor pemerintahan. Hal itu diungkapkan Kapolri Jenderal Timur Pradopo sebelum menghadiri rapat dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (1/4).

Sementara itu terkait penanganan kerusuhan itu, kata Kapolri, kepolisian setempat telah menetapkan satu tersangka.

"Sampai saat ini semua sudah kondusif, satuan-satuan TNI-Polri sudah pada posisi, kemudian satu tersangka sudah tertangkap. Nanti akan kita kembangkan, kemudian kita harapkan masyarakat untuk tenang," kata Timur.

Namun, Timur tidak menjelaskan secara rinci identitas satu tersangka itu. Baik nama maupun asal kelompoknya. Ia hanya menegaskan bahwa pelaku kedapatan membawa botol yang berisi cairan mudah terbakar.

"Kita tidak melihat ada lawan, yang jelas dia melakukan pelanggaran hukum, membawa botol yang berisi cairan yang bisa membakar. Itu adalah tuduhan pada yang bersangkutan," tegas Kapolri.

Timur menyayangkan aksi massa yang berlangsung ricuh itu. Seharusnya, kata dia, masalah yang berkaitan dengan Pemilukada dibawa dan diselesaikan ke Mahkamah Konstitusi.

"Dinamika memang sangat cepat, kemudian tentunya masyarakat yang memang harus menahan diri, kalau ada kaitan dengan masalah sengketa tadi ya, artinya tidak mesti harus seperti itu. Tapi apapun itu. Kini kita lakukan langkah-langkah hukum," pungkas Kapolri.

Sementara itu Karo Karo Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brogjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri menerangkan bahwa tersangka tersebut berinisial I. Belakangan diketahui I adalah Iwan. Dia diduga kuat melakukan pembakaran beberapa kantor-kantor pemerintahan daerah di Palopo. "Kasus Palopo ini sudah ada satu tersangka, inisial I (Iwan), yang diduga melakukan pembakaran," kata Boy Rafli Amar di Mabes Polri.

Seperti diberitakan sebelumnya, massa pendukung calon wali kota/wakil wali kota yang kalah, Haidir Basir-Thamrin Jufri, diduga membakar enam gedung perkantoran karena tidak menerima kekalahan itu pada hari Minggu (31/3)

Kerusuhan terjadi sebagai buntut pemilihan kepala daerah di Kota Palopo, Sulsel. Perkantoran yang dibakar massa antara lain kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar, kantor Wali Kota Palopo, kantor Dinas Perhubungan, kantor Panitia Pengawas Pemilu, kantor Kecamatan Wara Timur, dan kantor harian Palopo Pos.

Dalam pilkada Palopo, pasangan calon kepala daerah Judas Amir-Akhmad Syarifuddin diusung Partai Golkar. Sedangkan Haidir-Thamrin diusung Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan sejumlah partai politik lain.

Dalam pemilihan kepala daerah putaran pertama pada 22 Januari lalu, Haidir-Thamrin meraih 19.561 suara dan Judas-Akhmad 19.489 suara. Keduanya pun lolos ke putaran kedua mengalahkan lima pasangan calon lain. Dalam rekapitulasi penghitungan suara putaran kedua, Judas-Akhmad berbalik unggul dengan 37.469 suara. Haidir-Thamrin meraih 36.731 suara. Partisipasi pemilih 69,11 persen. (flo/fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Bulan, Belasan Polisi Dikeroyok dan Dibacok

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler