MADAT -- Iptu Muhammad Hasyim, Kepala Kepolisian Sektor Madat, Kabupaten Aceh Timur, nyawanya nyaris melayangTangan kirinya nyaris buntung ditebas dengan sebilah pedang oleh Rusli Basyah (30) warga Desa Tanjung, Kecamatan Langkahan Aceh Utara, kemarin sekitar pukul 12.30 Wib
BACA JUGA: Rebutan Pohon Durian, Suami Bunuh Istri
Hingga tadi malam, karena luka bacok yang cukup parah, korban masih dirawat di RS PMI LhokseumaweAda dugaan pelaku mengalami gangguan jiwa alias gila
BACA JUGA: Bocah SD Digarap Oknum Gurunya
Berdasarkan keterangan yang dihimpun Rakyat Aceh (grup JPNN), Rusli ngamuk lantaran korban memintanya menurunkan bendera merah, bertulis bulan bintang dan bergambar pedang. Bendera dikibarkan di kawasan tanah kuburan Desa Pantee Bayam, sejak dinihari kemarin.Begitu bendera berkibar, Rusli terus mondar-mandir menjaga di sekitar lokasi
BACA JUGA: Siswi MTs Tewas Gantung Diri
Malang bagi Iptu Muhammad Hasyim, yang mendapat laporan lalu terjun ke TKP bersama dua anggotanyaNamun setiba di ujung jembatan Desa Matang Guru,mobil Kapolsk Madat ini dihadang Rusli.Kejadian naaspun tak terelakBegitu korban turun dari mobilnya kontan dibacokAkibat sabetan benda tajam tersebut, tangan Hasyim pun putusDalam kondisi terjepit, ia mencoba mengumbar tembakanSayangnya hal itu tak membuat pelaku gentar bahkan semakin kalapHingga akhirnya timah panas dilepas tepat mengenai kaki dan perut RusliHingga kemarin petang, pelaku masih berada di ruang UGD Puskesmas Tanah Jambo Aye, Pantonlabu, Aceh Utara
Kapolres Aceh Timur AKBP Ridwan Usman kepada Metro Aceh (grup JPNN) saat menjenguk korban di rumah sakit kemarin menyebutkan, pelaku tidak gila dan ia dengan sengaja hendak menganiaya korban di lokasi kejadianTindakan polisi melumpuhkan korban sudah benar dan itu semata-mata untuk membela diri
Dia jelaskan, saat itu Kapolsek dengan dua petugas lainnya hendak menuju ke lokasi yang kami duga ada dipasang bendera GAMTiba-tiba ia dicegat oleh pelaku dan dibacok di depan anak buahnya"Setelah itu petugas berusaha melumpuhkannya dengan timah panas dan saat ini pelaku juga dalam perawatan medis di Puskesmas Panton Labu,” ujar Kapolres.
Ia juga menegaskan pelaku tidak gila dan dia yang memasang bendera-bendera itu, bahkan sebelum kejadian polisi sudah mendapat informasi bahwa pelaku akan menghajar semua orang yang mencobamenghalang-halanginya memasang bendera ituMenurutnya, karena pelaku bisa membuat perencanaan, maka disimpulkan dia tidak mengalami gangguan jiwa"Tidak mungkin orang gila berencana seperti itu,” ujar Ridwan(mag-32/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Nonton Konser, Gadis Bisu Digagahi Rame-rame
Redaktur : Tim Redaksi