Kapolsek Tewas Diamuk Massa, Negara dalam Bahaya

Kamis, 28 Maret 2013 – 20:46 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI, Nurul Arifin menilai, tewasnya Kapolsek Dolok Pardamean Ajun Komisaris Polisi (AKP) Andar Siahaan yang diamuk massa adalah peristiwa tragis yang terjadi di sebuah negara yang menempatkan hukum sebagai panglima.

"Kalau semua orang memilih jalan pintas dengan kekerasan dan menjadikan diri sebagai hakim maka kita sesungguhnya sedang dalam bahaya besar," ujar Nurul dalam keterangan persnya, Kamis (28/3).

Menurut Nurul, semua kekacauan tersebut harus dihentikan. Selain itu kata politisi Partai Golkar tersebut ketertiban umum harus dipulihkan dan wibawa hukum harus dikembalikan.

Nurul pun meminta agar masyarakat harus menghormati hukum yang ada di Indonesia. "Mari pastikan bahwa semua orang menghormati supremasi hukum," tandasnya.

Seperti diberitakan, Kapolsek Dolok Pardamean Ajun Komisaris Polisi (AKP) Andar Siahaan tewas diamuk massa, Rabu (27/3) sekitar pukul 22.00 WIB.

Hal ini dipicu penggerebekan judi togel di salah satu rumah warga di Dusun Rajanihuta, Nagori Dolok Saribu, Kecamatan Dolok Pardamean, Simalungun, Sumatera Utara.

Saat penggerebekan oleh personel Polsek Dolok Pardamean, istri pelaku tidak terima melihat suaminya ditangkap polisi. Dia pun meneriaki maling ke arah polisi yang menangkap suaminya.

Mendengar teriakan itu, ratusan warga sekitar keluar dan mengejar korban dengan anggotanya. Tidak sedikit yang membawa parang, balok, batu, dan tombak.

AKP Andar dipukuli hingga tewas. Korban mengalami luka parah di sekujur wajah dan kepala. Di lokasi kejadian, ditemukan dua lembar kayu bekas bahan papan sepanjang sekitar satu meter. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Segera Panggil Dada Rosada

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler