jpnn.com, JAKARTA - PSSI harus mengevaluasi kembali pencabutan hukuman kepada dua pentolan Aremania, yakni Yuli Sumpil dan Vandy.
Sebab, keduanya masih saja melakukan tindakan tidak sportif ketika mendukung Arema FC.
BACA JUGA: Bonek dan Persebaya Istimewa, Piala Presiden 2019 Rasa Liga Eropa
Salah satu buktinya, Yuli dan Vandy tetap meminta ribuan Aremania yang hadir di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Sabtu (30/3) untuk menyanyikan chant-chant rasis. Baik kepada Bonek (suporter Persebaya) ataupun Viking (suporter Persib).
Di babak pertama, nyanyian itu memang belum terdengar. Sebab, keduanya masih belum ada di atas tribun. Tapi setelah jeda pertandingan hingga berakhirnya babak kedua, ketika Yuli dan Vandy di atas tribun, chant-chant rasis itu beberapa kali terdengar.
BACA JUGA: Arema FC Jajaki Transmart jadi Salah Satu Sponsor Utama
Tindakan kurang terpuji itu bahkan cukup disayangkan oleh pemain sekaligus kapten Arema FC, Hamka Hamzah. Bahkan, ketika pertandingan masih berlangsung, mantan pemain PSM Makassar itu sempat berteriak menegur ribuan suporter yang ada di tribun selatan Stadion Patriot Chandrabhaga.
Baca Juga: Aremania Beri Dukungan Melimpah Dibandingkan Pendukung Tuan Rumah
BACA JUGA: Taklukkan Bhayangkara FC, Arema Sukses ke Semifinal Piala Presiden
Dia juga sempat menyilangkan kedua tangannya, sebagai tanda agar Aremania menghentikan chant-chant rasis yang dinyanyikan.
Tindakan Hamka itu juga mendapat dukungan dari bek tengah Arema FC Arthur Cunha da Rocha. Keduanya sempat menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan suporternya sendiri. Kecewa, karena di saat timnya menang telak, tetap saja ada chant-chant rasis bergema.
Ditemui usai pertandingan, Hamka mengakui cukup kecewa dengan apa yang dilakukan oleh suporter Arema FC tersebut. Dia terpaksa menegur keras Aremania walaupun masih dalam sebuah pertandingan penting untuk merebutkan satu tiket ke semi final.
’’Ya karena sudah tidak ada lagi dunia suporter itu saling ejek. Walaupun Aremania suporter saya sendiri, kalau salah ya ditegur,’’ tegasnya.
Dia menuturkan bisa jadi keringnya prestasi Arema FC dalam dua tahun terakhir mungkin karena tindakan suporternya yang kurang terpuji. Hamkah mengistilahkan Singo Edan jauh dari rezeki mungkin gara-gara chant-chant rasis tersebut. ’
’Tapi setelah saya berikan kode, Alhamdulillah teman-teman Aremania melihat dan berhenti (nyanyi chant rasis). Fokus memberi semangat ke tim lagi,’’ paparnya.
Baca juga: Arema FC Jajaki Transmart jadi Salah Satu Sponsor Utama
Pemain 35 tahun itu menuturkan ini bukan kali pertama dirinya melakukan edukasi kepada suporter. Dia kerap turun langsung berdiskusi dengan Arema FC agar tidak melakukan tindakan rasis lagi. ’’Di media sosial pun saya juga sering bilang agar sudahi saja permusuhan itu, tidak penting. Fokus ke sepak bola saja,’’ ucapnya.
Sebab, dia melihat saat ini sepak bola Indonesia menuju ke arah yang lebih baik. Menuju ke prestasi yang selama ini dirindukan masyarakat Indonesia. ’’Kalau sepak bola lebih baik suporternya kenapa tidak? Kalau baik kan bagus. Kan akhirnya timnas bisa berprestasi juga,’’ harapnya. (rid)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aremania Beri Dukungan Melimpah Dibandingkan Pendukung Tuan Rumah
Redaktur & Reporter : Budi