Kapten PSIS Semarang Sedih, Matanya Berkaca-kaca

Sabtu, 01 Juni 2019 – 01:18 WIB
Pemain PSIS Semarang Hari Nur Yulianto. Foto: PSIS

jpnn.com, SURABAYA - Kapten PSIS Semarang Hari Nur Yulianto tampak sedih ketika berziarah di makam Erik Dwi Ermawansyah di TPU Kalijaran, Surabaya, Kamis (30/5).

Dia datang bersama General Manager PSIS Wahyu Winarto, asisten pelatih Dwi Setiawan, dan masseur Kasmadi.

BACA JUGA: Kompetisi Masih Panjang, Skuat Borneo FC Tidak Boleh Patah Semangat

Hari dan rombongan PSIS tiba di rumah Erik di kawasan Sambikerep, Surabaya, pukul 13:00 WIB.

BACA JUGA: Persebaya vs PSIS Semarang: Jangan Kecewakan Bonek Lagi, Rek!

BACA JUGA: Striker Borneo FC Gagal Cetak Gol di Laga Debut lawan Madura United

Mereka disambut orang tua Erik, yakni Gimin dan Sutrani. Setelah itu, mereka menuju ke makam Erik yang berjarak 200 meter.

Berada di pusara Erik membuat Hari tidak kuasa menahan kesedihan. Matanya tampak berkaca-kaca. Maklum, Erik dulu sangat dekat dengan Hari.

BACA JUGA: Gelandang Borneo FC Dapat Pelajaran Berharga

’’Saat saya baru datang saja, orang tua Erik sudah menangis. Saya sangat sedih sampai tidak bisa berucap apa-apa,’’ kata pemain kelahiran 31 Juli 1989 tersebut.

Dari pertemuan itu, orang tua Erik banyak berkisah. Termasuk tentang Erik yang nyaris bergabung dengan Madura United awal musim ini.

’’Erik ditawari bergabung,’’ ujar Sutrani.

Sejatinya Erik akan bertemu dengan Manajer Madura United Haruna Soemitro pada Minggu (27/1). Mereka bakal membahas kontrak.

’’Erik sudah kelihatan senang sekali. Apalagi, rumah pacarnya kan di Pamekasan,’’ jelas perempuan 53 tahun tersebut.

Namun, takdir berkata lain. Pada Jumat (25/1) atau dua hari sebelum pertemuan itu, Erik berpulang akibat serangan jantung.

Saat dimintai konfirmasi, Haruna tidak membantah sudah menjalin komunikasi dengan Erik.

Karena itu, begitu tahu Erik berpulang, dia langsung bertolak ke rumah duka.

’’Padahal, sudah sesuai kebutuhan tim. Kami juga perlu Erik untuk musim ini,’’ ungkap Haruna.

Bagi Haruna, Erik bukan orang baru. Dia sudah mengenal pemain yang meninggal pada usia 23 tahun tersebut saat masih menimba ilmu di Mitra Surabaya.

’’Dia itu pendiam dan pekerja keras,’’ papar mantan ketua Asprov PSSI Jatim tersebut. (gus/c14/bas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bomber Borneo FC: Kami Sudah Berusaha, Tetapi Hasilnya Tidak Memuaskan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler