Kapuskes TNI Kunjungi Kapal Rumah Sakit AS di Perairan Bungus Padang

Minggu, 21 Agustus 2016 – 22:40 WIB
Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI Mayjen TNI dr. Ben Yura Rimba didampingi Dansatgas Latma Pacific Partnership ke-4 tahun 2016 Kolonel Laut (K/W) drg. Nora Lelyana berkunjung dan melihat dari dekat pelaksanaan Latihan Bersama (Latma) Pacific Partnership ke-4 tahun 2016 di Kapal Rumah Sakit Amerika/ United States Naval Ship (USNS) “Mercy”. Kapal milik negeri Paman Sam itu saat ini sedang lego jangkar di perairan Bungus Padang, Sumatera Barat, Sabtu (20/8). FOTO: Puspen TNI

jpnn.com - PADANG - Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI Mayjen TNI dr. Ben Yura Rimba didampingi Dansatgas Latma Pacific Partnership ke-4 tahun 2016 Kolonel Laut (K/W) drg. Nora Lelyana berkunjung dan melihat dari dekat pelaksanaan Latihan Bersama (Latma) Pacific Partnership  ke-4 tahun 2016 di Kapal Rumah Sakit Amerika/ United States Naval Ship (USNS) “Mercy”. Kapal milik negeri Paman Sam itu saat ini sedang lego jangkar di perairan Bungus Padang, Sumatera Barat, Sabtu (20/8).

Kunjungan Kapuskes TNI beserta rombongan diterima langsung oleh Captain Navy Tom William selaku Mission Commander dan Captain Navy Peter Roberts as Commanding Officer Medical Treatment Facility di Mess Deck USNS Mercy.

BACA JUGA: Pemerintah Belum Pulangkan WNI Eks Sandera dari Filipina

Di hadapan para peserta Symposium HA/DR Pacific Partnership 2016 First Responder, Kapuskes TNI Mayjen TNI dr. Ben Yura Rimba mengatakan bahwa atas nama negara Indonesia khususnya Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, mengucapkan terima kasih atas kunjungan keakraban Kapal USNS Mercy dibawah pimpinan Captain Navy Tom William ke Indonesia dalam program Pacific Partnership 2016.

“Kunjungan ini adalah symbol keakraban hubungan yang sangat erat antara Indonesia dan Amerika, walaupun kegiatan Pacific Partnership 2016 dimana sebelumnya USNS Mercy telah mengunjungi Timor Leste, Philipina, Vietnam, Malaysia dan terakhir Indonesia,” ujar Kapuskes TNI melalui siaran pers Puspen TNI.

BACA JUGA: Menpora Imam Nahrawi Meriahkan HUT RI ke-71 Bersama Warga

Menurut Mayjen TNI dr. Ben Yura Rimba, banyak sekali program-program Layanan Kesehatan Operasi Bedah/ Medical Civic Action Program (Med Cap) dan Engineering Civic Action Program (Encap) dalam bidang konstruksi fasilitas kesehatan maupun pelatihan dan seminar dalam rangka penguatan kapabilitas penanganan penanggulangan bencana.

Kapuskes TNI juga menuturkan bahwa dalam dunia yang semakin menyempit, mengecil dan menyatu karena adanya perkembangan komunikasi, internet dan sebagainya.

BACA JUGA: Wow, Bang Masinton Sebut Ahok Tak Beretika dan Penyebar Hoax

"Hubungan internasional sangat penting, sebab dengan persahabatan kita biss saling mengenal sesama budaya bangsa, permasalahan yang besar bisa kita kecilkan dan permasalahan kecil bisa kita hilangkan, sehingga tidak ada permasalahan dan tentunya kita berteman semakin baik,” ujar Mayjen TNI dr. Ben Yura Rimba.

Mengakhiri sambutannya Kapuskes TNI Mayjen TNI dr. Ben Yura Rimba, MARS mengharapkan kepada peserta dari Indonesia, tunjukkan bahwa kita adalah peserta dan tuan rumah yang bermartabat dan tahu pergaulan internasional.

"Gunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk bertukar pengalaman dan untuk mendapatkan hal-hal yang baik dari Latma Pacific Partnership 2016 ini,” pungkasnya.

Symposium HA/DR  Pacific Partnership 2016 First Responder melibatkan kurang lebih 210 peserta, terdiri dari 15 anggota TNI AL di KRI Makassar, 27 anggota PNS & TNI Lantamal II Padang, 13 anggota TNI AU dari Lanud Padang, 31 anggota TNI AD dari Batalyon Infanteri 133 Padang, 10 karyawan PT. Semen Padang, 10 anggota Dokter dan Perawat RS dr. Rasyid Padang, 10 anggota Basarnas Padang, 10 anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintahan Kota Padang, 10 anggota PMI Padang, 9 nelayan Padang, dan 10 Pemuda Panca Marga Padang serta sekitar 55 personel US Navy, US Marines dan US Army.

Symposium yang diikuti oleh negara partnership yaitu dari Korea Selatan, Selandia Baru, Australia, Jepang dan Kanada, juga melibatkan relawan Non Government Organization (NGO) diantaranya “Project Hope Indonesia” sejumlah 51 orang mahasiswa kesehatan dan non kesehatan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, US Public Health Service USA, Latter Day Saint Charities Strengthening Families dan  Pre Dental Society NGO dari Universitas California San Diego.

Agenda symposium membahas Triage  disampaikan oleh Letkol Laut dr. Tjahyo Nurrobi dari TNI AL, Urban SAR oleh Zulfahmi dari Basarnas Pemerintahan Propinsi Sumbar, Basic Life Support oleh dr. Juli Ismail SpB Indonesia dan SGT Santos serta SPC Castro United States.

Triage adalah suatu penilaian cepat terhadap bangunan dalam operasi Pencarian dan Pertolongan yang bertujuan untuk memilih bangunan mana yang mempunyai kemungkinan terbesar adanya korban hidup yang bias ditemukan, dicapai dan diselamatkan.

Sedangkan Urban Search And Rescue adalah Pencarian dan Penyelamatan yang dilakukan pada saat bencana di area perkotaan (urban) serta merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk mengidentifikasi status bangunan, kondisi, bahaya dan korban dalam bentuk yang standar, sederhana, jelas dan dapat dimengerti oleh semua penolong lokal, nasional dan internasional.
 
Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayjen TNI Agung Risdhianto, direncanakan akan membuka Latma Pacific Partnership ke-4 tahun 2016 di Mako Lantamal II Padang pada hari Senin, tanggal 22 Agustus 2016.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketum PAN Sambangi Sekolah Alam Tunas Mulia Bantargebang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler