jpnn.com - MAKASSAR - PSM Makassar dulu dikenal memiliki karakter permainan yang keras. Namun, ciri khas milik Pasukan Ramang itu mulai hilang.
Hal itu diungkapkan mantan pemain PSM era 1990-an, Deni Tarkas. Padahal, materi pemain yang dimiliki sekarang sangat mumpuni. Selain lokal, ada juga pemain asing.
BACA JUGA: Motivasi Laskar Antasari Ancaman Serius Bagi Arema
Sementara saat ia memperkuat PSM, karakter khas tim justru dijalankan oleh pemain yang didominasi oleh putra daerah. Deni pernah bermain bersama Bahar Muharram, Ansar Abdullah, dan Ali Baba.
"Dahulu itu, siri na pacce betul-betul melekat. Fanatisme juga tinggi karena kita mau buktikan sebagai putra daerah. Masalah materi itu nomor dua pada waktu itu," tutur Deni seperti diberitakan Fajar (Jawa Pos Group) hari ini.
BACA JUGA: Hadapi Pemuncak Klasemen Urut Dua, Barito Malah Tertantang
"Kalau sekarang, saya lihat cuma Syamsul dan Rasyid yang masih punya karakter permainan keras dan cepat," sambung mantan kapten Persim Maros ini.
Di sisi lain, Deni juga mengapresiasi keputusan pelatih yang berani memainkan para pemain muda.
BACA JUGA: Manchester yang Dingin dan Sinyal Kehangatan Mourinho-Wenger
"Saya sangat salut sama Robert. Selain dari sisi taktikal sangat bagus, dia juga pintar memanfaatkan potensi pemain. Khususnya pemain muda. Jarang sekali ada pelatih yang begitu," puji pria yang kini berprofesi sebagai pelatih.
Deni berharap, PSM dapat terus meningkatkan performa untuk menghadapi kompetisi resmi musim depan.
"Manajemen harus mempertahankan pemain yang memberikan kontribusi besar bagi tim. Jangan terlalu banyak merombak komposisi tim. Saya juga berharap putra daerah seperti Hamka Hamzah, bisa dibawa pulang untuk membagi pengalamannya kepada pemain muda," tutup Deni. (mg23/yuk/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kondisi Lapangan Lebih Keras Dibanding GBK
Redaktur : Tim Redaksi