Karakter Sandiaga Meresahkan Tokoh Muda NU DKI

Kamis, 06 April 2017 – 18:55 WIB
Sandiaga Uno (kanan), saat debat terbuka di putaran pertama Pilkada DKI Jakarta. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Karakter dari calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, membuat resah tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) DKI Jakarta, Husny Mubarok Amir.

Menurut Husny, Sandiaga memang mahir dalam penguasaan aset. Namun dia khawatir APBD DKI Jakarta yang mencapai puluhan triliun itu akan salah kelola. "Saya kahwatir aset dimanfaatkan untuk kepentingan sendiri," ujarnya.

BACA JUGA: Karakter Sandiaga Dinilai Membahayakan Aset DKI

Kekhawatiran itu kata Husny, wajar mencuat, menyusul sosok Sandiaga yang belakangan ini cukup ramai dilaporkan terkait kasus penggelapan aset oleh orang yang selama ini menjadi mentor, bahkan kabarnya sudah seperti ayah angkatnya, yakni Edward S Soeryadjaya.

“Tentu wajar dan lumrah ketika kami khawatir dengan karakternya jika nanti memimpin Jakarta. Kami cermati belakangan ini, ayah angkatnya saja bisa diperlakukan seperti itu dalam masalah penguasaan aset. Apalagi nanti ketika melihat aset triliunan yang dimiliki DKI Jakarta,” kata Husny, Kamis (6/4).

BACA JUGA: Janji Terbaru Mas Anies: Kompetisi Olahraga Antarwarga

Dia menambahkan, persoalan seperti ini harus dicermati mengingat bahwa mengurus dan memimpin pemerintahan daerah tidak bisa disamakan dengan berbisnis. Kalau menjadi kepala daerah atau wakil kepala daerah harus mengedepankan pengabdian pada masyarakat dengan dedikasi penuh tanpa memikirkan keuntungan.

"NU sebagai organisasi keagamaan punya tanggung jawab menyampaikan hal ini, tentang amanah, bahwa kaum mustadh'afin harus disejahterakan," ujarnya.

BACA JUGA: Rekan Sandiaga Uno Diduga Kabur ke Amerika

Mengacu hal itu, lanjut Husny, karakter berbisnis dengan gaya dan cara yang dilakukan Sandiaga bertolak belakang dengan tujuan membangun Jakarta yang bebas korupsi.

Karenanya, Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta ini mengimbau semua masyarakat DKI Jakarta secara sadar melihat bagaimana track record calon pemimpinnya dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua pada 19 April nanti.

"Jangan sampai, triliunan aset DKI Jakarta yang seharusnya digunakan untuk kepentingan rakyat dan untuk meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan justru akan dijadikan basis bisnis dengan perilaku negatif seperti penggelapan, penipuan, termasuk pemalsuan dokumen-dokumen. Jangan sampai masyarakat salah pilih," tutur Husny. (adk/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Parsindo Resmi Dukung Anies-Sandi


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler