jpnn.com, JAKARTA - Pengamat hukum dan politik dari Indonesian Human Rights Committee for Social Justice (IHCS) Ridwan Darmawan mengingatkan warga Jakarta untuk memilih pemimpin yang kredibel.
Salah satunya terkait kemampuan gubernur yang bisa menjaga aset milik DKI Jakarta.
BACA JUGA: Anies Baswedan: Pemerintah Jangan Sok Tahu
Ridwan mengatakan, Pemprov DKI Jakarta memiliki aset triliunan yang harus dijaga dan dikelola dengan baik.
Ridwan berharap, pemenang Pilkada DKI 2017 bukan sosok yang pintar merekayasa dan mengalihkan aset pemprov untuk kepentingan pribadi maupun kelompok bisnis.
BACA JUGA: Djarot Terus Lakukan Amar Maâruf Nahi Munkar
Secara khusus, Ridwan menyoroti kasus yang tengah membelit calon wakil gubernur Sandiaga Uno.
Sebagaimana diketahui, Sandiaga dilaporkan oleh Ketua Dewan Direksi Ortus Holdings Edward Seky Soeryadjaya atas dugaan melakukan penggelapan aset terkait proses penjualan tanah di Jalan Raya Curug, Tangerang Selatan, Banten pada 2012 silam.
BACA JUGA: Pak Anies Diingatkan Tak Manjakan Kelompok Pendukung
“Karakter seseorang dalam menjalani kehidupan kesehariannya tentu berkait kelindan dengan rekam jejak yang mestinya juga akan melekat pada keseharian calon tersebut ketika terpilih menjadi pejabat publik kelak. Hal ini yang mesti diperhatikan serius oleh masyarakat Jakarta, sehingga tidak salah pilih karena bisa jadi malah akan membahayakan dalam pengelolaan aset-aset Jakarta,” kata Ridwan, Kamis (6/4).
Menurut Ridwan, kasus yang membelit Sandiaga cukup pelik.
Sebab, Sandiaga diduga merekayasa aset milik orang yang sudah banyak membantunya.
Keluarga Soeryadjaya juga kerap disebut sebagai orang tua angkat Sandiaga.
“Sandiaga Uno santer diberitakan di berbagai media bahwa yang bersangkutan diduga kerap bermain dalam bisnis yang liat serta licin. Hingga kemudian memunculkan kesan yang sudah juga diketahui umum khususnya di kalangan para pebisnis papan atas bahwa Sandiaga adalah "brutus" bagi keluarga Edward Soerjajaya yang notabene ayah angkatnya sendiri,” kata Ridwan.
Dia mengatakan, dari berbagai pemberitaan, Sandiaga diduga menggandakan sertifikat tanah untuk proyek Depot Pertamina Balaraja yang dilaporkan hilang.
Setelah itu, sambung Ridwan, kasus itu berkembang seolah sertifikat dicuri oleh Edward.
Padahal, kata Ridwan, tanah itu memang milik Edward.
“Dan kemudian atas tanah itu keluar sertifikat dengan nomor yang berbeda dan dijadikan alat transaksi dengan Pertamina. Ini tentu saja mengkhawatirkan dan berbahaya bagi kelangsungan aset-aset strategis Pemprov DKI ke depan jika calon gubernur yang punya rekam jejak atau karakter seperti itu dipercaya memimpin Jakarta,” tegas Ridwan. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolak Ahok-Djarot, Ulama PPP Jatim Keluar dari Partai
Redaktur & Reporter : Adek