Karantina di Kudus, Simulasi di Solo

Persiapan Piala Thomas dan Uber

Kamis, 06 Maret 2014 – 09:14 WIB

JAKARTA - Piala Thomas dan Uber menjadi salah satu fokus terbesar PP PBSI tahun ini. Tropi kejuaraan beregu putra dan putri paling bergengsi sedunia tersebut sudah lebih dari satu dekade tak mampir di Indonesia.
    
Terakhir Indonesia meraih Piala Thomas tahun 2002 lalu. Saat itu Hendrawan dkk menang 3-2 atas Malaysia. Sedang Piala Uber lebih lama lagi. Susi Susanti dkk merebut kejayaan di Hongkong tahun 1996 lalu.
    
Sudah lama puasa piala dari even beregu, PP PBSI tahun ini bertekad mengakhiri paceklik gelar. Diantara Piala Thomas dan Uber, persentase memenangi gelar lebih besar di sektor putra. Kekuatan Indonesia di sektor putri saat ini masih tumbuh setelah lama terseok.
    
Kabid binpres PP PBSI Rexy Mainaky kemarin (5/3) membeberkan strategi persiapan menuju Piala Thomas dan Uber Mei mendatang di India. Diawali dengan menggelar konsentrasi latihan di Kudus pada 15 April mendatang.
    
Setelah menjalani konsentrasi latihan sepuluh hari, tim Piala Thomas dan Uber Indonesia akan boyongan ke Solo. Di Kota Bengawan ini, simulasi Piala Thomas dan Uber akan dilangsungkan pada 26 April di GOR Manahan.
    
"Nama-nama pemain yang dipanggil akan diumumkan setelah superseries Singapore Open. Patokan prestasi yang dicapai sampai kejuaraan itu akan menjadi dasar pemangillan. Faktor histori dan mental pemain yang dipanggil juga menjadi pertimbangan," kata Rexy.
    
Pada awalnya karantina akan berlangsung lebih lama. Yakni mulai tanggal 5 April. Namun pada dua pekan April, ada superseries India Open dan Singapore Open. Dengan pertimbangan banyaknya wakil Indonesia yang berpartisipasi, maka rencana semula mundur sepuluh hari.
    
Wakil Sekretaris Jendral PP PBSI Achmad Budiharto mengatakan keputusan menggelar karantina adalah evaluasi kegagalan Piala Sudirman tahun lalu. Karantina sebagai satu tim lalu simulasi diharapkan membangun atmosfer kejuaraan beregu yang tak didapat saat persiapan tahun lalu.
    
"Strategi beregu beda dengan perorangan. Kalau tak dilatih atau dipersiapkan akan beda hasilnya. Butuh sekedar teknik main di kejuaraan beregu. Tim ini harus solid," tutur Budi, sapaan Achmad Budiharto. (dra)

BACA JUGA: Peluang Ozil Makin Kecil

BACA ARTIKEL LAINNYA... Arema Tagih Jadwal Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler