jpnn.com - Punya hobi merupakan kelaziman bagi kaum adam. Namun, kegemaran yang melampaui batas tentu juga tak wajar.
Contohnya adalah Donwori -bukan nama sebenarnya- yang punya hobi keluyuran di tempat hiburan malam. Pria 35 tahun yang telah beristri itu sangat demen berkaraoke.
BACA JUGA: Nakal di Masa Lajang, Sudah Berumah Tangga Malah Kian Jalang
Saban malam Donwori menyalurkan hobinya di tempat karaoke untuk bernyanyi sekaligus mabuk-mabukan. Masalahnya, Donwori juga kepincut dengan cewek di tempat karaoke di wilayah Surabaya Barat.
Hobi itu membuat Donwori melupakan istrinya -sebut saja dengan panggilan Karin- dan anak-anaknya. Dia tak ingat lagi statusnya sebagai kepala keluarga.
BACA JUGA: Pengakuan Istri Nekat Berselingkuh karena Sering Dianggap Wanita Nakal
“Pergi pagi, pulang pagi. Entuk duit gak opo (Kalau dapat uang tak masalah, red), tetapi ini pergi pagi pulang pagi gak dapat apa-apa. Malah ngomel-ngomel,” ujar Karin di Pengadilan Agama Kelas IA Surabaya untuk mengurus perceraian, belum lama ini.
Perempuan 34 tahun itu menuturkan, hampir dua tahun ini suaminya selalu pulang dalam kondisi mabuk. Karin menjelaskan, Donwori pergi ke tempat hiburan malam bersama para koleganya.
BACA JUGA: Tampang Santun, di Ranjang Bikin Ampun
Karin mengetahui hal tersebut dari laporan kakaknya yang kebetulan bekerja di tempat hiburan malam. Kakak Karin berkali-kali memergoki Donwori.
“Saya cukup syok dengar cerita dari kakak saya soal suamiku setiap pulang kerja selalu mabuk-mabukan dan main perempuan,” ungkap Karin.
Begitu menerima info dari sang kakak, Karin langsung menceramahi Donwori layaknya pengasuh acara siraman rohani di televisi. Namun, Donwori yang tidak betah diomeli istri malah emosi.
Nasihat Karin membuat Donwori jadi gampang marah dan sering main tangan. Hal itu membuat anak-anaknya ketakutan, bahkan secara psikis terganggu.
Oleh karena itu Karin memutuskan berpisah dari suaminya. “Susah dibilangi, saya sudah capek setiap hari seperti itu,” tuturnya.
Memang Karin tak serta-merta meminta cerai. Dia juga bicara secara baik-baik dengan familinya ataupun keluarga Donwori.
Akhirnya Karin memperoleh restu untuk bercerai. Dengan cekatan pula Karin segera mengurus perceraian.
“Alhamdulillah, saya dan anak-anak saya bisa hidup lebih tenang. Kasihan kalau anak saya melihat pertengkaran kami terus-terusan,” katanya.(Radar Surabaya)
Redaktur & Reporter : Antoni