Salah satu petinggi gereja Katolik di Prancis telah mengundurkan diri dari tugas-tugas keagamaan setelah mengakui melakukan pelecehan seksual terhadap seorang remaja putri 35 tahun lalu.

Pengakuan Kardinal Jean-Pierre Ricard muncul setelah sebuah laporan muncul tahun lalu dan mengatakan adanya sejumlah besar kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak di kalangan Gereja Katolik Prancis.

BACA JUGA: 12 Negara Favorit di Bursa Taruhan Piala Dunia 2022

"Tiga puluh lima tahun lalu ketika menjadi pastor, saya berperilaku tidak senonoh terhadap seorang remaja putri berusia 14 tahun," kata Kardinal Ricard dalam sebuah pernyataan tertulis.

"Perilaku saya telah menyebabkan konsekuensi serius dan berkepanjangan bagi orang ini."

BACA JUGA: 6 Penerbang TNI AU Dikirim ke Prancis untuk Latihan Mengawaki Pesawat Tempur Rafale

Kardinal Ricard yang sekarang berusia 78 tahun pernah menjadi Uskup Agung Bordeaux di Prancis Barat Daya, sebelum pensiun dari posisi tersebut di tahun 2019 dan kemudian bertugas di gereja di tempat kelahirannya di Dignes-les-Bains di bagian selatan Prancis.

Di tahun 1980-an dia pernah bertugas melayani umat di Marseille.

BACA JUGA: Kisah Hakim Perempuan Afghanistan yang Melarikan Diri dari Taliban dan Sekarang Tinggal di Australia

Pengumuman pengakuan Kardinal Ricard tersebut disampaikan hari Senin (07/11) dalam jumpa pers oleh Kepala Wali Gereja Prancis, Uskup Agung Éric de Moulins-Beaufort.

Uskup Agung Moulins-Beaufort mengatakan secara keseluruhan ada 11 orang uskup atau mantan uskup, termasuk Kardinal Ricard yang dikenai tuduhan dalam kasus berbagai pelecehan seksual, yang diselidiki oleh gereja atau pun pihak berwenang.

Kardinal Ricard mengatakan dia sudah berbicara dengan korban dan meminta maaf tanpa menyebutkan kapan hal tersebut dilakukan.

Dalam pernyataan tersebut, Kardinal juga memohon maaf terhadap "semua yang telah disakitinya" namun tidak memberikan keterangan lebih lanjut.

Di saat Gereja Katolik Prancis mulai memberikan kompensasi kepada korban pelecehan seksual, Kardinal Ricard memutuskan bahwa dia tidak bisa berdiam diri lagi mengenai situasi yang dihadapinya.

Dia juga mengatakan bersedia diperiksa oleh pihak gereja mau pun pihak berwenang dalam masalah hukum.

Laporan yang dikeluarkan tahun lalu oleh komisi independen memperkirakan lebih dari 330 ribu anak-anak mendapatkan pelecehan seksual selama masa 70 tahun yang dilakukan pastor maupun petugas gereja lainnya di Prancis.

Angka itu meliputi sekitar 216 ribu orang yang dilecehkan oleh pastor dan pemuka gereja lain, dan sisanya oleh petugas gereja lain.

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari laporan ABC News

BACA ARTIKEL LAINNYA... Data Terbaru: Warga Australia Rugi Rp 4 T Karena Penipuan Online

Berita Terkait