6 Penerbang TNI AU Dikirim ke Prancis untuk Latihan Mengawaki Pesawat Tempur Rafale

Selasa, 08 November 2022 – 15:35 WIB
Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo saat memberikan keterangan pers di sela-sela acara Seminar Nasional "Tantangan TNI AU dalam Perkembangan Teknologi Elektronika Penerbangan" di Gedung Puri Ardhya Garini, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (8/11/2022). ANTARA/Syaiful Hakim.

jpnn.com - JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara atau TNI AU telah mengirimkan enam penerbang mereka ke Prancis.

Para penerbang TNI AU itu akan menjalani latihan mengawaki pesawat jet tempur generaasi 4,5 Rafale buatan Dassault Aviation yang dibeli Indonesia dari Prancis.

BACA JUGA: TNI AU Mulai Menyiapkan Pilot Khusus Pesawat Tempur Rafale

"Sudah kami kirim enam penerbang dan delapan orang teknisi ke Prancis untuk menjalani latihan," kata Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.

Dia mengatakan itu di sela-sela acara Seminar Nasional "Tantangan TNI AU dalam Perkembangan Teknologi Elektronika Penerbangan" di Gedung Puri Ardhya Garini, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (8/11).

BACA JUGA: Soal Pembelian Jet Rafale, Ini Kata Muhammad Iqbal 

Marsekal Fadjar mengatakan bahwa para penerbang dan teknisi itu akan menjalani pendidikan dan latihan di Prancis selama tiga bulan. “Ini tidak lama, hanya tiga bulan,” tegasnya.

Rafale merupakan pesawat tempur segala peran (multirole atau Perancis menyebutkan sebagai omnirole) yang dioperasikan Prancis sejak 2004. Hingga 2018, Prancis mengoperasikan sedikitnya 132 unit Rafale untuk AU dan 48 unit untuk Angkatan Laut Prancis.

BACA JUGA: Menhan Prabowo Beri Peringatan, Tidak Boleh Lagi Ada Mark Up Anggaran Alutsista

Beberapa negara lain juga tertarik menggunakan Rafale sebagai pesawat tempur mereka, antara lain, Mesir memiliki 24 unit, Qatar 36 unit, dan India 36 unit.

Pesawat tempur bersayap delta dengan canard depan itu juga rutin mengikuti latihan multinasional seperti Red Flag, ATLC, Tiger Meet, Maple Flag, Arctic Challenge, Pitch Black, dan Bold Quest.

Dengan rentang sayap 10,9 meter, panjang 15,3 meter, dan tinggi 5,3 meter, Rafale menggunakan mesin ganda turbofan berkode M88, yang diklaim mampu menembus kecepatan maksimal 1.389 km per jam dengan ketinggian operasi 50.000 kaki.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah menandatangani kontrak kerja sama pembelian enam pesawat tempur generasi 4,5 Rafale buatan Prancis.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan hal itu seusai menerima kunjungan kehormatan Menteri Angkatan Bersenjata Perancis Florence Parly di Kantor Kemhan, Jakarta, Kamis (10/2).

Menurut Prabowo, Indonesia akan membeli alat utama sistem senjata (alutsista) cukup signifikan untuk multirole combat aircraft dengan mengakuisisi 42 unit Rafale. "Kita mulai hari ini dengan tanda tangan kontrak pertama untuk enam pesawat," kata Prabowo kala itu.

Selanjutnya, ungkap Prabowo, akan disusul kontrak 36 pesawat lagi, dengan dukungan latihan persenjataan dan simulator yang dibutuhkan.

Selain pembelian pesawat, terdapat juga penandatanganan nota kesepahaman antara Dassault Aviation dengan PT Dirgantara Indonesia, yang menyepakati pemeliharaan dan perbaikan pesawat tempur Prancis di Indonesia. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler