SOREANG-Puluhan peserta Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah Kabupaten Bandung menginap di sekolah. Pasalnya, rumah mereka dan akses jalan menuju sekolah terendam banjir.
Hal ini dilakukan agar peserta UN ini tidak akan terhambat atau terlambat menuju ruangan kelas untuk mengikuti UN esok harinya. Meski demikian, hal tersebut tak menyurutkan semangat mereka terus mengikuti ujian.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bandung, Juhana mengatakan, saat ini siswa peserta UN yang menginap di sekolah sekitar 55 siswa.
"Peserta UN yang menginap ini diantaranya di sekolah SMPN 1 Dayeuhkolot sebanyak 38 orang. SMPN 2 Dayeuhkolot sebanyak 16 orang. Nah, kemudian SMPN 1 Baleendah satu orang, itu pun menginap di rumah gurunya," kata Juhana, Senin (22/4).
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bandung, Juhana menyebutkan jumlah sekolah di Kabupaten Bandung yang akan melaksanaan Ujian Nasional (UN) sebanyak 290 sekolah yang terdiri dari SMP/MTs/SMPLB.
"Untuk jumlah siswa-siswi peserta UN sekitar 35.000 peserta. Mudah-mudahan kondisi dokumen Lembar Jawab Komputer (LJK) akan lebih baik dari SMA sebelumnya," kata Juhana di Soreang, Minggu (21/4).
Dalam pelaksanaan UN tahun ini, kata Juhana, yang masih dikhawatirkan adalah akses jalan menuju tempat ujian di sejumlah titik rawan banjir menjadi terhambat mengingat cuaca ekstrem saat ini.
"Seperti sebelumnya, pelaksanaan UN ini kami masih khawatir jika terjadi musibah banjir di sejumlah titik di Kabupaten Bandung. Sebab, akan menghambat aksesbilitas para peserta UN," ujarnya.
Meski demikian, Juhana menghimbau, para siswa-siswi peserta UN agar menginap di sekolah atau menginap dirumah rekan maupun sanak saudaranya yang berada di daerah aman banjir dan tak jauh dari sekolah.
"Iya, jika ada peserta yang tempat tinggalnya rawan banjir agar menginap di rumah saudaranya atau menginap disekolah. Pihak sekolah pun harus menyediakan ruangan yang bisa dipakai untuk menampung siswa peserta UN," ungkapnya. (try)
Hal ini dilakukan agar peserta UN ini tidak akan terhambat atau terlambat menuju ruangan kelas untuk mengikuti UN esok harinya. Meski demikian, hal tersebut tak menyurutkan semangat mereka terus mengikuti ujian.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bandung, Juhana mengatakan, saat ini siswa peserta UN yang menginap di sekolah sekitar 55 siswa.
"Peserta UN yang menginap ini diantaranya di sekolah SMPN 1 Dayeuhkolot sebanyak 38 orang. SMPN 2 Dayeuhkolot sebanyak 16 orang. Nah, kemudian SMPN 1 Baleendah satu orang, itu pun menginap di rumah gurunya," kata Juhana, Senin (22/4).
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bandung, Juhana menyebutkan jumlah sekolah di Kabupaten Bandung yang akan melaksanaan Ujian Nasional (UN) sebanyak 290 sekolah yang terdiri dari SMP/MTs/SMPLB.
"Untuk jumlah siswa-siswi peserta UN sekitar 35.000 peserta. Mudah-mudahan kondisi dokumen Lembar Jawab Komputer (LJK) akan lebih baik dari SMA sebelumnya," kata Juhana di Soreang, Minggu (21/4).
Dalam pelaksanaan UN tahun ini, kata Juhana, yang masih dikhawatirkan adalah akses jalan menuju tempat ujian di sejumlah titik rawan banjir menjadi terhambat mengingat cuaca ekstrem saat ini.
"Seperti sebelumnya, pelaksanaan UN ini kami masih khawatir jika terjadi musibah banjir di sejumlah titik di Kabupaten Bandung. Sebab, akan menghambat aksesbilitas para peserta UN," ujarnya.
Meski demikian, Juhana menghimbau, para siswa-siswi peserta UN agar menginap di sekolah atau menginap dirumah rekan maupun sanak saudaranya yang berada di daerah aman banjir dan tak jauh dari sekolah.
"Iya, jika ada peserta yang tempat tinggalnya rawan banjir agar menginap di rumah saudaranya atau menginap disekolah. Pihak sekolah pun harus menyediakan ruangan yang bisa dipakai untuk menampung siswa peserta UN," ungkapnya. (try)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Percaya Tawaran Kunci Jawaban
Redaktur : Tim Redaksi