"Semester peratamana 2012 ini capaian revenue sudah hampir 50 persen dari target tahunan atau sekitar USD 125 juta, hingga akhir tahun ini ditargetkan tembus tahun ini ditargetkan tembus USD251 juta atau setara Rp2,51 triliun," katanya setelah peresmian Cargo Service Center (CSC) Surabaya, Rabu (18).
Potensi pertumbuhan bisnis kargo di Indonesia menurut Edi masih cukup besar. Ia mengungkapkan market share Garuda Cargo di pasar domestik dominan sekitar 82 persen, sedangkan di pasar internasional masih kecil yaitu18-20 persen. "Namun rata-rata cargo load factor-nya (CLF) masih rendah," imbuhnya.
CLF Garuda Cargo tahun 2011 baru 46 persen, diharapkan tahun 2012 ini menjadi 51 persen seiring dengan dibukanya CSC di 20 titik di Indonesia tahun ini.
"Cargo load factor masih harus dioptimalkan, itu sebabnya tahun ini tarif jasa angkutan barang Garuda masih bertahan," katanya.
Jika biasanya layanan kargo hanya bisa ditemui di bandara. Namun dengan CSC tak perlu lagi karena bisa langsung pergi ke CSC terdekat untuk menyerahkan barang kirimannya. CSC di Surabaya ini merupakan gerai keempat, setelah di Sahari Jakarta, Cengkareng, dan Bandung. Dengan dibukanya cabang di Surabaya ini diharapkan akan memperluas target market yang bisa digarap oleh kantor Cabang Garuda Surabaya, khususnya untuk pasar Corporate dan Direct Shipper.(uma)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dunlop Optimis Kuasai Pasar Domestik
Redaktur : Tim Redaksi