jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat tahun ini ada penurunan yang cukup signifikan untuk angka kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Plt Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Raffles B. Panjaitan mengatakan, hingga Mei 2019 total luas lahan terbakar adalah 42.740 hektare, luasan itu masih jauh lebih sedikit dibandingkan luasan terbakar tahun 2018 yang mencapai 510.000 hektare.
BACA JUGA: KLHK: Satu Kali Lalai, 150 Hektare Lahan Bisa Terbakar Selama Sehari
"Tahun lalu 510.000 ha yang terbakar, di lahan mineral 385.000 ha dan di gambut 125.000 ha. Tahun lalu kami fokus di Palembang dan Riau yang lahan gambutnya luas, akhirnya di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah yang tanah mineral terbakar,” terang Raffles.
Atas adanya penurunan itu, Raffles menyebut kondisi bandara hingga 1 Agustus tidak tampak adanya gangguan asap.
BACA JUGA: KLHK Imbau Stakeholder Sektor Kehutanan Bantu Cegah Karhutla
“Jarak pandang masih normal, sehingga penerbangan di beberapa bandara provinsi rawan karhutla tidak ada gangguan ataupun penundaan,” ujar Raffles.
“Pemantaun ini dilakuan sejam sekali di setiap bandara. Kami pantau secara real time. Situasi di Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya, penerbangan di sana normal. Cuaca cerah. Hal yang sama juga di Bandara Supadio Pontianak kondisi normal, pesawat take off dan landing tidak ada gangguan asap. Juga di Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru, Bandara Rahadi Oesman Ketapang, dan juga Bandara Sultan Thaha Jambi juga normal, Palembang juga cerah,” kata Raffles membeberkan.(cuy/jpnn)
BACA JUGA: Musim Kemarau Panjang, KLHK Siagakan Manggala Agni Seluruh Indonesia
BACA ARTIKEL LAINNYA... KLHK Sudah Buktikan, Tak Ada Ampun untuk Pelaku Pembakar Hutan dan Lahan
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan