jpnn.com - PALU - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di wilayah Desa Pasir Putih, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Hingga saat ini, petugas gabungan terus berusaha memadamkan api karhutla tersebut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah Andy Sembiring mengatakan kebakaran terjadi pada Minggu (24/9) sekitar pukul 18.00 WITA.
BACA JUGA: Naik Helikopter BNPB, Letjen TNI Suharyanto Pantau Penanganan Karhutla di Kalbar
"Kami mendapatkan informasinya sekitar pukul 21.27 WITA," katanya di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (25/9).
Dilaporkan, luas area terbakar sekitar 10 hektare. Dia mengatakan Pemerintah Kabupaten Poso mengerahkan telah mengerahkan sejumlah armada pemadam kebakaran untuk memadamkan api.
BACA JUGA: Brigjen Dody: Jangan Pernah Melupakan Perjuangan Prajurit TNI di Poso
Saat ini, lanjut dia, pihaknya sedang melakukan asesmen lapangan serta berkoordinasi dengan aparat desa setempat.
Upaya pemadaman terus dilakukan petugas gabungan, mengingat area yang terbakar cukup luas, sehingga butuh tenaga ekstra untuk menjinakkan api.
BACA JUGA: Atasi Karhutla di OKI dan Ogan Ilir, Polda Sumsel Tambahkan 126 Personel
Andy mengatakan belum diketahui apa penyebab kebakaran hutan tersebut. "Pemerintah dan kepolisian sedang melakukan penyelidikan peristiwa ini," ujarnya.
BPBD Sulteng telah mengerahkan delapan personel beserta dua unit armada pemadam (mobil tanki) dan membawa enam unit pompa gendong mengingat lokasi kebakaran cukup sulit dijangkau.
Personel gabungan yang terlibat dalam upaya pemadaan, di antaranya Babinsa, Pemkab Poso dan BPBD Sulteng. Proses pemadaman masih menggunakan alat seadanya.
"Informasi kami terima, Balai Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga ikut membantu proses pemadaman api, kami belum menerima laporan berapa jumlah sumber daya mereka kerahkan," kata Andy.
Dia menambahkan peristiwa karhutla sudah kesekian kali terjadi di Kabupaten Poso dalam kurun beberapa bulan terakhir. Sejumlah peristiwa terjadi tidak terlepas karena dampak dari fenomena El Nino.
Oleh karena itu, warga diimbau tidak membakar sampah di sembarang tempat saat cuaca panas terik, dan pembukaan lahan juga tidak dibenarkan dengan cara dibakar.
"Kami mengajak semua pihak ikut menjaga lingkungan supaya tidak terjadi kebakaran, mengingat saat ini fenomena El Nino masih berlangsung," kata Andy. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi