SURABAYA - Pasangan calon terpilih dalam pilgub Jatim sudah bisa dilihat. Meski belum ada rekapitulasi resmi dari KPU Jatim, KPU dari 38 kota/kabupaten di Jatim sudah merampungkan rekapitulasi.
Dari data yang dihimpun Jawa Pos berdasar rekapitulasi perolehan suara pilgub di 38 kota/kabupaten yang memang dilakukan secara terbuka, hasilnya tidak jauh beda dengan hitung cepat alias quick count lembaga survei. Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) berada pada urutan pertama, disusul pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman S.S. (Berkah).
Pasangan KarSa dipilih oleh 8.187.862 atau 47,62 persen. Sementara, rival terdekatnya, Berkah, meraup 6.522.531 (37,64 persen). Bambang D.H.-Said Abdullah mendapat 2.198.921 (12,69 persen) dan paling buncit adalah pasangan independen Eggi Sudjana-M. Sihat dengan dukungan 419.760 suara.
BACA JUGA: Ridwan Saidi Ingatkan Jokowi Tuntaskan Jabatan Gubernur DKI
Sementara itu, tingkat partisipasi masyarakat Jatim meningkat ketimbang lima tahun lalu. Bila pada 2008 total hanya ada 52 persen masyarakat Jatim yang memilih, kini sekitar 60 persen. Perinciannya, total suara rusak dan yang tidak memilih adalah 12.714.166. Kendati mengalami peningkatan, jumlahnya masih di bawah target KPU Jatim yang mematok 70 persen.
Kubu KarSa memilih untuk tidak mau bergembira dulu menyikapi hasil tersebut. "Lebih baik kami mengawal suara dan menunggu secara resmi rekapitulasi KPU Jatim," kata cawagub incumbent Saifullah Yusuf. Menurut dia, KarSa sudah mencanangkan running kampanye pilgub yang sesuai dengan prosedur dan jadwal. "Jadi, saya belum bisa berkomentar banyak mengenai hal tersebut," paparnya kemarin.
BACA JUGA: Bos Bengkel Otomotif Mengaku Diteror dan Diperas
Di bagian lain, kubu pasangan Khofifah-Herman justru berancang-ancang untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). "Kami sedang menyiapkan bahan untuk gugatan," kata salah seorang tim sukses Berkah, Jazilul Fawaid, kemarin.
Kolega Jazilul, Sekretaris DPW PKB Jatim Thoriqul Haq, menyatakan bahwa real count PKB juga sudah tuntas. Namun, dia enggan membeber. "Saya tidak hafal datanya," kelit Thoriq.
BACA JUGA: Pembahasan Inpres UMP Tak Terpengaruh Desakan Buruh
Menurut Thoriq, kubu Berkah sedang melakukan faktualisasi hasil di setiap daerah dengan formulir C1. "Ini akan menjadi data pembanding dan masukan bagi kami dalam rekapitulasi nanti," terangnya.
Ketua KPU Jatim Andry Dewanto Ahmad menolak untuk berkomentar soal hasil rekapitulasi di 38 kota/kabupaten. "Semua data rekapitulasi memang sudah siap. Tapi, sebaiknya ditunggu saja rekapitulasi resmi yang kami adakan Sabtu mendatang (7/9)," ucap Andry.
Menurut dia, KPU sudah mengundang semua pasangan calon, saksi, bawaslu, panwaslu, pimpinan parpol, dan ormas untuk menyaksikan proses rekapitulasi final. "Nantinya akan kami pindah ke formulir DC, yang akan dibagikan kepada seluruh pasangan calon dan saksi. Ini juga yang menjadi dasar kami untuk menyerahkan hasil pilgub Jatim ke DPRD Jatim guna pelantikan nanti," tegasnya.
Soal rencana pasangan Khofifah-Herman menggugat ke MK, Andry justru meragukan. "Saya yakin tidak ada gugatan. Karena, semua proses rekapitulasi berjalan mulus dan ada tanda tangan saksi dari semua pasangan calon. Tidak ada protes. Semuanya menerima," tuturnya. "Pilgub Jatim kali ini berlangsung aman, damai, dan tenang," imbuhnya.
Hanya, bila akhirnya pasangan Khofifah-Herman tetap menggugat ke MK, Andry mengatakan bahwa pihaknya siap untuk menghadapi. "Tentu saja, sebagai penyelenggara, kami harus mempertahankan hasil rekapitulasi dan penetapan calon terpilih," katanya. (ano/riq/c1/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Kritisi Kuesioner Ukuran Kelamin bagi Murid SMP di Sabang
Redaktur : Tim Redaksi