jpnn.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melalui Dinas Pariwisata dan Kabudayaan menargetkan kawasan Karst Citatah, di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, bisa berstatus Geopark Nasional pada tahun 2020.
"Dan kami juga ini menjadikan Karst Citatah ini menjadi salah satu kawasan wisata unggulan. Untuk merealisasikannya, berbagai pembenahan di kawasan tersebut akan dilakukan sebagai wujud komitmen," kata Kepala Dinas Pariwisata Jabar Dedi Taufik di Bandung, Selasa (17/9).
BACA JUGA: Yes, 5 Destinasi Sabet Gelar Taman Nasional Geopark
Dedi mengatakan, sebagai langkah awal pihaknya akan meminta Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menginventarisasi lahan, khususnya di sekitar objek wisata Stone Garden yang menjadi bagian dari Gunung Masigit, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat.
Menurut dia, perbaikan mendasar yang menjadi sasaran adalah aksesibilitas. Tujuannya, agar memudahkan wisatawan dari berbagai wilayah untuk datang.
BACA JUGA: Pemprov Jabar Ingin Menjadikan Curugsawer Sebagai Destinasi Wisata
Terlebih, lanjut dia, Stone Garden telah masuk dalam Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 72 sebagai salah satu Geopark yang akan dikembangkan di Jabar agar menjadi geopark nasional dengan nama Geo Park Rajamandala.
"Jadi untuk jalan dan fasilitas akan dibenahi, termasuk ketersediaan air juga jadi catatan kami, termasuk edukasi untuk menjaga kelestarian alam. Sehingga pembenahan yang dilakukan nanti tidak akan sembarangan karena aspek lingkungan harus tetap dijaga," katanya.
Pihaknya optimistis Kars Citatah akan menjadi Geopark Nasional bisa diwujudkan tahun depan dan dengan luas lahan sekitar 30 hektare Stone Garden dan Indiana Camp bisa menjadi objek wisata unggulan di Jawa Barat, bahkan nasional.
Lebih lanjut ia menyatakan bahwa pengembangan tak hanya terbatas di sektor wisata alam, tetapi ada elemen budaya yang bisa juga menjadi daya tarik bagi wisatawan dengan konsep pertunjukan kesenian tradisional.
"Jadi agenda budaya akan digelar di Stone Garden sebagai agenda tahunan. Ini menjadi faktor penting untuk menarik wisatawan," kata Dedi. (ant/jpnnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti