:vid="7699"
JAKARTA - Tahun ini Pemprov DKI Jakarta akan kembali membagikan bagikan Kartu Jakarta Pintar (KJP) kepada siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu. Sejauh ini ada 65.000 siswa yang terdaftar sebagai calon penerima KJP untuk tahun 2013.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik, Yudi Mulyanto mengatakan bahwa jumlah calon penerima KJP masih diverifikasi dan akan terus bertambah. "Sampai hari ini masih terus berlangsung (verifikasi), terakhir baru 65.000 siswa," kata Taufik saat dihubungi wartawan, Rabu (27/2).
Awalnya, total siswa penerima KJP untuk tahun 2013 ditargetkan sebanyak 332.000 orang. Tetapi, jumlah tersebut akan berubah sesuai data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Proses verifikasi bertujuan untuk memastikan bahwa penerima KJP tepat sasaran. Taufik menegaskan, KJP hanya bisa diberikan kepada siswa miskin dan rentan putus sekolah.
"Kita verifikasi terus, data siswa kan bergerak terus. Ada yang sudah usia 18, usia 19, kita ingin data calon penerimanya akurat," ujar Taufik.
Seperti diketahui, KJP merupakan program bantuan pendidikan bagi siswa tidak mampu di Jakarta. Di awal peluncurannya pada 1 Desember 2012, sebanyak 1.066 siswa menerima KJP berbentuk ATM Bank DKI. Setiap bulannya, KJP akan diisi dengan dana Rp240.000 yang bisa digunakan siswa untuk kebutuhan sehari-hari. (dil/jpnn)
JAKARTA - Tahun ini Pemprov DKI Jakarta akan kembali membagikan bagikan Kartu Jakarta Pintar (KJP) kepada siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu. Sejauh ini ada 65.000 siswa yang terdaftar sebagai calon penerima KJP untuk tahun 2013.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik, Yudi Mulyanto mengatakan bahwa jumlah calon penerima KJP masih diverifikasi dan akan terus bertambah. "Sampai hari ini masih terus berlangsung (verifikasi), terakhir baru 65.000 siswa," kata Taufik saat dihubungi wartawan, Rabu (27/2).
Awalnya, total siswa penerima KJP untuk tahun 2013 ditargetkan sebanyak 332.000 orang. Tetapi, jumlah tersebut akan berubah sesuai data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Proses verifikasi bertujuan untuk memastikan bahwa penerima KJP tepat sasaran. Taufik menegaskan, KJP hanya bisa diberikan kepada siswa miskin dan rentan putus sekolah.
"Kita verifikasi terus, data siswa kan bergerak terus. Ada yang sudah usia 18, usia 19, kita ingin data calon penerimanya akurat," ujar Taufik.
Seperti diketahui, KJP merupakan program bantuan pendidikan bagi siswa tidak mampu di Jakarta. Di awal peluncurannya pada 1 Desember 2012, sebanyak 1.066 siswa menerima KJP berbentuk ATM Bank DKI. Setiap bulannya, KJP akan diisi dengan dana Rp240.000 yang bisa digunakan siswa untuk kebutuhan sehari-hari. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemkot Bangun Empat Shelter APTB
Redaktur : Tim Redaksi