”Shelter akan dibangun di empat titik di sepanjang Jalan Daan Mogot,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang, Ivan Yudianto kepada INDOPOS (Grup JPNN), Selasa (26/2).
Ivan juga mengatakan, pembangunan shelter itu dilakukan di Jalan Sudirman, Depan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang dan dua titik lainnya di Jalan Daan Mogot sebelum Terminal Kali Deres, Jakarta Barat.
Belum adanya tempat pemberhentian yang bisa menaikkan dan menurunkan penumpang di sepanjang jalur Poris Plawad-Kalideres, menurut Ivan juga, menjadi salah satu kendala layanan angkutan umum yang terintegrasi busway tersebut. ”Banyak warga meminta disiapkan fasilitas shelter itu. Agar tidak harus naik di Terminal Poris Plawad,” ujar mantan Kabag Hukum Pemkot Tangerang itu.
Menurut Ivan juga, pembangunan infrastruktur tambahan ini juga melihat respon positif masyarakat pengguna angkutan umum sejak rute tersebut, dioperasikan. Jumlah penumpang Bus Lane mengalami peningkatan yang cukup signifikan hingga 50 persen. ”Saat ini jumlah penumpang mencapai 600 orang per hari, jumlah ini jauh meningkat dari sebelumnya yang hanya 200-300 orang per hari,” kata Ivan juga.
Meski belum melampaui target penumpang per hari yang ditargetkan yakni 800 orang, Ivan mengaku cukup puas dengan perkembangan angkutan umum yang merupakan hasil kerjasama antara Pemkot Tangerang dan Pemprov DKI Jakarta tersebut. Sebelumnya, APTB Transjabodetabek ini hanya melayani rute Poris Plawad-Kali Deres.
Tapi, sudah beberapa bulan dioperasikan jumlah penumpangnya masih minim. Sehingga, rute diperpanjang hingga Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat. Rute yang dilalui bertambah panjang dan terintegrasi langsung dengan jalur Busway di Kali Deres, Grogol, hingga Taman Anggrek. Dengan tarif Rp 6.000, pengguna angkutan ini bisa menikmati perjalanan dari Tangerang-Jakarta dengan nyaman dan bebas kemacetan.
”Kekurangannya cuma satu, belum ada shelter di tengah jalan. Jadi penumpang harus ke terminal dulu untuk naik dan harus turun sampai shelter busway di Terminal Kalideres,” kata Rahardian Setiawan, 35 warga Kota Tangerang salah satu pelanggan angkutan tersebut.
Padahal, kata dia, tidak semua penumpang tujuannya ke Taman Anggrek. ”Kalau kita penumpang mau turun di Jalan Daan Mogot, masak harus ke Terminal Kalideres dulu terus balik lagi dengan naik angkutan lain. Kan gak efektif dan menambah biaya lagi,” kata karyawan swasta yang mengaku sudah hampir dua bulan setia menggunakan jasa angkutan tersebut.
Sementara itu, Kepala Operasional PPD- Operator APTB Bus Lane, Sabar Sihombing mengatakan kalau pembuatan empat shelter itu tengah disiapkan dengan matang. ”Sebagai operator kami ikut mempersiapkan infrastruktur dan armadanya agar kenyamanan warga makin meningkat,” kata dia.(gin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemprov DKI Genjot Penambahan Kapasitas RS
Redaktur : Tim Redaksi