Berdasarkan informasi yang dihimpun INDOPOS (Grup JPNN), kasus perompokan pom bensin yang sedang tidak beroperasi itu, terjadi sekitar pukul 02.30. Bermula ketika, Rafi, 18, dan adiknya Salsa, 12, sedang tertidur lelap di kamar belakang SPBU tersebut. Tiba-tiba, tiga orang tamu tak diudang datang membangunkan mereka.
“Kawanan perampok itu membawa golok dan senjata api. Kami tidak bisa berbuat banyak saat mulut dan mata dilakban serta kedua tangan diikat,“ kata Rafi kepada wartawan dilokasi.
Selanjutnya dua bersaudara itu dibawa ke musholah. Ternyata disana sudah ada tiga orang karyawan SPBU lainnya dalam kondisi yang sama. Yaitu Dani, 47, Ahmad, 60, dan Hermawan, 30. "Para perampok itu lalu menjebol kaca jendela kantor dan mengobrak-abrik isinya. Ada brangkas yang dibawa keluar, tapi isinya kosong," ucap Rafi.
Gagal mendapatkan uang dari brankas, kawanan rampok kemudian membongkar lemari di dalam kantor. Dalam lemari tersebut mereka mengambil uang Rp 14 juta hasil penjualan BBM. Mereka juga mengambil 3 buah telepon seluler dan 1 unit komputer. "Perampok itu kabur tidak dengan kendaraan, mereka langsung melompat tembok samping SPBU ini," lanjutnya.
Setelah para penjahat itu kabur, kelima orang karyawan yang disandera itu baru berusaha membuka ikatan mereka. Menurut Rafi, kawanan perampok beraksi cukup lama, yakni sekitar satu jam. "Sebab mereka harus membuka brangkas dulu. Jadi lumayan lama mereka beraksi," ujar Rafi.
Kanit Reskrim Polsek Tigaraksa Iptu Muis menyatakan, pihaknya telah menurunkan anjing pelacak danm meminta keterangan dari sejumlah saksi. Karena ditengarai, para pelaku adalah orang sekitar SPBU. "Kami sengaja mendatangkan anjing pelacak ini untuk mendapatkan petunjuk sebelum dan sesudah para perampok itu merampok," kata Muis
Muis optimis, dalam waktu cepat pihaknya bisa menangkap kawanan perampok itu. "Tim masih terus melakukan penyelidikan dan pengembangan. Jadi kami belum bisa menebak siapa pelakunya," ucapnya. (gin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Megawati Keluar, Copet Beraksi
Redaktur : Tim Redaksi