Karyawan Wajib Kenakan Sarung Setiap Jumat

Sabtu, 04 Februari 2017 – 06:06 WIB
Karyawan Radar Pekalongan saat foto bersama, Jumat (3/2), dalam momen perdana mengenakan sarung sebagai busana wajib tiap Jumat. Foto: M AINUL ATHO/RADAR PEKALONGAN/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Pekalongan, Jawa Tengah, bukan lagi sekadar kota baik. Sejak kedatangan Presiden Jokowi ke Pekalongan dengan mengenakan sarung, Pekalongan juga layak disebut sebagai kota sarung.

Identitas kultural lewat busana tersebut patut mendapat apresiasi yang lebih dari yang mengaku sebagai orang Pekalongan.

BACA JUGA: Hamdalah, Wanita Lajang 65 Tahun Nikahi Pria Lebih Muda

Tanpa diberikan regulasi, memang orang Pekalongan sudah banyak yang mengenakan sarung. Namun akan lebih indahnya kalau gerakan ini dibuat massif, dan terstrukutur baik oleh lembaga-lembaga swasta maupun pemerintah.

Untuk memulai gerakan tersebut, Harian Radar Pekalongan (Jawa Pos Group) berinisiatif untuk membawa atmosfer budaya sarung dengan mewajibkan para karyawannya, pria maupun wanita, untuk memakai sarung setiap hari Jumat.

Dimulai Jumat (3/2), sekali dalam satu minggu sarung wajib dikenakan sebagai bagian dari mendukung sarung sebagai busana nasional.

Ada yang menarik dalam hari pertama penerapan kewajiban tersebut.

GM Radar Pekalongan, Ade Asep Syarifuddin, memberikan apresiasi kepada karyawan yang dinilai mampu memadukan busana sarung dengan atasan, sehingga penggunaan sarung tampak lebih pantas dan semakin menarik untuk dikenakan.

"Ada tiga kategori ter yang akan diberi hadiah. Tersantri yaitu bagi yang berbusana sarung, dan terlihat paling santri. Termodis, yang mampu memadukan busana sarung dengan pakaian yang baik, sehingga tetap tampil modis. Dan tergaul yaitu yang tetap bisa tampil gaul meski bersarung," tuturnya.

Penilaian diserahkan langsung kepada seluruh karyawan Radar Pekalongan, yang hari itu sengaja diundang untuk bersama menikmati momen 'sarungan' yang pertama.

Satu per satu karyawan berlenggak lenggok, menunjukkan busana yang dikenakannya. Tiga pemenang didapat, ketiganya mendapat apresiasi berupa hadiah.

Sesi 'sarungan' perdana kemudian ditutup dengan foto bersama di halaman Graha Pena Radar Pekalongan.

Memang tampak canggung saat pertama kali, namun momen berfoto di akhir sesi justru banyak dijadikan kesempatan untuk mengabadikan diri saat mengenakan busana sarung dalam lingkungan dan kondisi bekerja yang mungkin baru pertama kali dirasakan.(nul)

 


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler