JAKARTA--Rencana pembelian tank Leopard masih terus dibahas antara pemerintah dengan Komisi 1 DPR RI. Meski mendapatkan banyak penolakan, pemerintah tetap menilai tank asal Belanda ini diperlukan bagi Indonesia.
Apalagi kata Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jendral Pramono Edhie, bahwa di dunia saat ini ada 15 negara yang menjadi anggota klub Leopard. Jika ditambah Indonesia, kata dia, maka klub Leopard itu akan berisikan 16 anggota.
"Pengguna Leopard ada 15 negara, ada klubnya, klub Leopard," kata Pramono, saat rapat kerja dengan Komisi I DPR, Senin (27/3) di Jakarta.
"Artinya mereka (negara pengguna Leopard) sering sharing taktik, pengembangan," katanya.
Ia mengatakan 15 negara jika anggota klub Leopard itu adalah dari negara maju.
Jika ditambah satu, Indonesia, maka negeri ini juga bergabung dengan negara maju anggota Leopard tersebut. "Yang lain tidak punya," katanya.
"Kami pelajari, tanya Jerman, semua pengguna Leopard boleh berlatih di sini (Jerman)," tegas adik Ibu Ani Yudhoyono, itu.
Kalau ada yang mengatakan Leopard terlalu berat dan sebagainya, kata Pramono, "Maaf Malaysia sudah peringatkan kita semua, mereka sudah pakai Man Battle Tank di kebun sawit, apa bedanya tanah Indonesia di utara?." Dia mengatakan, pernah berkomunikasi dengan Wakil Menhan Belanda yang pada dasarnya mereka mohon untuk diberi waktu terus menerus komunikasikan dengan parlemen mereka.
Kasad juga mengatakan, saat rencana pembelian Leopard dari Belanda ditolak, "Kami sudah siapkan langkah ambil dari Jerman. Pertanyaan kenapa tidak dari Jerman langsung? (Karena) Harga Belanda tetap lebih kompetitif." katanya.
Berdasarkan data yang dipaparkan Kemnhan, mengenai perbandingan kekuatan Man Battle Tank (MBT) di Asia dan di Australia, diketahui antara lain, bahwa China memiliki, 6550, Singapura 196, Australia 149, Malaysia 48, Vietnam 1315 dan Thailand 382. Sedangkan Papua New Guinea, Timor Leste, Philipina dan Indonesia yang tidak punya Leopard. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menakertrans Bentuk Komite Pengawas Ketenagakerjaan
Redaktur : Tim Redaksi