jpnn.com - Hubungan antara dua negeri bertetanggaan, Pakistan dan India terus menegang. Tidak hanya di bidang politik dan militer, ketegangan juga menjalar ke dunia hiburan.
Salah satunya menyasar artis cantik Bollywood, Priyanka Chopra. Aktivis perdamaian itu dikecam lantaran kicauannya di bulan Februari lalu kembali diungkit.
BACA JUGA: Kashmir Memanas, Tiongkok Jadi Rebutan India dan Pakistan
Insiden itu terjadi saat pemeran Shaheen Zakaria dalam film “The Hero: Love Story of A Spy” tersebut menjadi bintang tamu dalam sebuah festival kecantikan, Beautycon di Los Angeles.
Seorang wanita berkebangsaan Pakistan-Amerika bernama Ayesha Malik yang menghadiri acara tersebut mengajukan pertanyaan dan menyebut Priyanka Chopra sebagai seorang yang munafik.
BACA JUGA: Kelompok HAM Kecam Aksi Militer India di Kashmir
Pernyataan Ayesha mengacu pada kicauan Chopra di akun Twitter pada 27 Februari. Di mana Miss World 2010 itu menulis "Jai Hind #IndianArmedForces”, yang diterjemahkan sebagai Panjang Umur India.
"Jadi agak sulit mendengar Anda berbicara tentang kemanusiaan, karena sebagai tetangga Anda, seorang Pakistan, saya tahu Anda sedikit munafik," ujar Ayesha seperti diberitakan BBC, Selasa (13/8).
BACA JUGA: Kia Motors Berniat akan Produksi MPV di India
BACA JUGA: Sengketa Kashmir Memanas, Pakistan Boikot Film India
Ayesha kemudian mengungkit status Chopra sebagai dutabesar Unicef untuk perdamaian. Menurutnya, apa yang dilakukan wanita 37 tahun tersebut justru mendorong perang nuklir antara India dan Pakistan terjadi.
“Tidak ada pemenang dalam hal ini," teriak Ayesha yang terputus lantaran mikrofonnya diambil paksa panitia.
Chopra lalu memberi jawaban kepada Ayesha. Istri Nick Jonas itu memastikan dirinya bukan orang yang menyukai perang.
Dia juga meluruskan bahwa kicauan di Twitter bukan untuk memanaskan keadaan. Melainkan sebatas ungkapan patriotik seorang warga negara.
Dalam kesempatan tersebut, Chopra menyampaikan permintaan maaf jika kicauannya dianggap kurang berkenan oleh warga Pakistan.
"Jadi, saya minta maaf jika saya melukai perasaan orang-orang yang mencintai saya. Tetapi saya pikir kita semua memiliki semacam jalan tengah yang harus kita semua jalani, sama seperti yang Anda lakukan," jelasnya.
Wanita berambut panjang terurai itu kemudian meminta Ayesha tidak mempermalukan diri sendiri dengan berteriak di forum. Sebaliknya, dia meminta untuk tetap tenang dan bersama-sama mencari jalan tengah masalah.
“Kita semua berjalan di jalan tengah, tapi terima kasih atas antusiasme dan pertanyaanmu serta suaramu,” pungkasnya.
Pada bulan Februari lalu, hubungan India dan Pakistan sempat mengalami ketegangan. Di mana kedua negara yang sedang memperebutkan wilayah Kashmir ini mengancam untuk menembakan nuklirnya.
Hingga saat ini, hubungan kedua negara belum mengalami peningkatan, terutama sejak India menghapuskan otonomi khusus Kashmir. (rmol/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah India Hambat Komunikasi Warga Kashmir
Redaktur & Reporter : Adil