Kasih Uang ke Saku tapi Sambil Remas Dada

Jumat, 27 April 2012 – 09:52 WIB
Kastiyam. Foto: Jambi Ekspres/JPNN

JAMBI-Kastiyam benar-benar sudah merencanakan aksi pencabulannya terhadap siswi SD. Tim Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Jambi yang kemarin mendatangi salah satu SD yang menjadi tempat kejadian perkara, berhasil menguak fakta itu. Dari hasil pemeriksaan di sekolah dasar itu, bahkan tiga siswi lagi mengaku kepada polisi menjadi korban Kastiyam.

Menurut kepala sekolah SD tersebut, Hj Zuraida, SPd, sebelum melakukan tindak asusila tersebut, Kastiyam terlebih dulu memotret korban dengan menggunakan kamera HP. Kemudian Kastiyam memilih korbannya yang berwajah cantik. Baru kemudian ia merayu dengan memberikan sejumlah uang antara seribu hingga dua ribu rupiah kepada korban untuk memuluskan niat busuknya. Yang aneh, tidak satupun dari siswi korban Kastiyam mengadu ke sekolah atau orang tua.

Dia menambahkan, Kastiyam sebenarnya baru sekitar 4 bulanan berjualan di sekolahnya. "Waktu pertama berjualan, Kastiyam berjualan di depan sekolah,"katanya. Karena dinas tidak mengizinkan, Kastiyam pindah ke belakang sekolah dekat dengan rumah penjaga sekolah. "Kastiyam sebenarnya jarang berjualan di sini,"ucapnya.

Salah satu korban yang berhasil ditemui harian ini, P, mengaku Kastiyam memberikan sejumlah uang kepadanya. Baru setelah itu Kastiyam beraksi dengan memegang tangan dan badan korban. ”Memang gete"an (genit)  itu. Ngasih uang dua ribu rupiah, setelah itu Mamang memegang tangan dan punggung saya, Mamang bilang jangan kasih tahu guru atau mama di rumah. Kalau melapor akan diculik," beber P.

Sementara korban lainnya, A, KAstiyam memberikan uang suap itu dengan memasukkan ke saku baju korban sambil meremas dada korban. Termasuk memasukkan uang ke dalam saku rok korban. Saat itulah dimanfaatkan dengan meremas bagian intim korban. “Mamang meletakkan duit di saku sambil meremas-remas. Dan kalau Mamang meletakkan duit di saku rok juga sambil meremas," jelasnya.

Kasubdit IV Dit Reskrimum Polda Jambi, AKBP Adi Affandi, mengatakan dari pemeriksaan di TKP di sekolah dasar di Kebun Kopi didapati korbannya 6 orang. bertambah 3 orang dari sebelumnya hanya ada laporan 3 orang. “Besok, kami akan memeriksa TKP di SDN di Jerambah Bolong,"katanya.

Sementara itu kemarin, Kastiyam menjalani pemeriksaan psikologi di Bagian Psikologi Polda Jambi. Pemeriksaan berlangsung mulai sekitar pukul 09.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. “Sekarang (kemarin, red) pemeriksaannya masih berlangsung, dan hasilnya belum diketahui. Kemungkinan besok (hari ini, red) baru bisa diketahui,” kata Adi saat dikonfirmasi kemarin.

Sementara itu Kastiyam, saat dikonfirmasi usai pemeriksaan mengaku tidak ingat dengan apa saja yang ditanyakan saat pemeriksaan psikologi kemarin. Selain itu, ia juga mengaku tidak ingat berapa pertanyaan yang diajukan kepada dirinya.

Dalam pemeriksaan kemarin, Kastiyam mengaku awalnya disuruh menulis lalu dilanjutkan dengan menjawab sejumlah pertanyaan. Kepada wartawan, Kastiyam mengatakan sempat memberikan penjelasan mengenai hubungan dirinya dengan I, salah seorang korban yang sempat ia hamili.

“Saya tidak ingat berapa pertanyaan yang diajukan. Saya sempat menjelasakan masalah hubungan dengan I dan beberapa hal lainnya terkait masalah ini,” kata Kastiyam, seraya mengatakan bahwa kondisianya saat ini sehat-sehat saja.

Sebelum dikembalikan ke sel tahanan usai menjalani pemeriksaan, Kastiyam sempat mengejutkan sejumlah petugas kepolisian yang ada di ruang Subdit IV Dit Reskrimum. Kastiyam yang awalnya duduk di sebuah kursi, tiba-tiba saja berdiri dan mengucapkan sejumlah pernyataan.

“Assalamu’alaikum warohmatullahiwabarakatuh. Saya mohon maaf karena telah menyusahkan bapak dan ibu selama ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada bapak dan ibu atas perhatiannya kepada saya. Wassalamu’alaikaum warohmatullahiwabarakatu,” tutup Kastiyam. Setelah itu ia dibawa oleh dua orang petugas kembali ke sel tahanan.

Ulah Kastiyam, sudah jauh. Salah seorang korbannya berinisial I sempat hamil dan melahirkan seorang anak. Kastiyam bahkan menikahkan anaknya yang berinisial S dengan korbannya tersebut, namun akhirnya bercerai.

Menurut Kastiyam, anak hasil hubungannya dengan I tersebut berjenis kelamin laki-laki dan saat ini diperkirakan sudah berumur lebih kurang 3 tahun. “Anak laki-laki berumur lebih kurang 3 tahun, dan bernama R (inisial),” kata Kastiyam.

Hanya saja, Kastiyam mengaku tidak pernah menemui langsung anaknya itu, namun beberapa kali pernah bertemu di jalan. Kartiyam juga mengaku sempat memberikan biaya untuk anaknya itu.

“Melihat langsung tidak pernah, tapi beberapa kali ada bertemu di jalan dan dikatakan namanya R. Selama beberapa waktu saya juga sempat memberikan biaya untuk dia, kadang Rp 60 ribu per bulan, namun sekarang tidak lagi,” ungkapnya.

Ditanyakan alasan dirinya menikahkan anaknya dengan I, Kastiyam mengatakan hanya untuk status saja, agar saat lahir anak yang dikandung I ada bapak ibunya. Namun saat ini, lanjut Kastiyam, anaknya yang berinisial S tersebut telah bercerai dengan I. “Kabar terakhir I sempat menikah lagi. Sedangkan anak saya, sampai saat ini belum menikah lagi,” tandasnya. (cr2/ial)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Isap Ganja, Bocah Ditangkap Polisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler