jpnn.com - Warga Kalimantan Timur (Kaltim) ternyata belum familier dengan rupiah emisi 2016.
Dari pantauan Kaltim Post di salah satu rumah makan kawasan Pasar Baru, Balikpapan, kasir terkesan menolak menerima pecahan uang baru.
BACA JUGA: Simbol Palu Arit di Rupiah Terbaru Ternyata Adalah....
Sang kasir rumah makan tersebut meminta pembeli membayar dengan rupiah lama.
Hal yang sama juga terjadi di beberapa SPBU.
BACA JUGA: Lah, Peredaran Rupiah Terbaru Kok Masih Minim
Salah satu petugas SPBU sempat memanggil rekannya ketika menerima rupiah terbaru.
Bahkan, petugas SPBU memilih menukar pecahan uang baru kepada Kaltim Post yang kebetulan memegang beberapa lembar.
“Minta tukar lagi, yah,” ucapnya lantas tersenyum kepada Kaltim Post, Kamis (12/1).
Di sisi lain, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Suharman Tabrani mengatakan, sosialisasi saat ini masih terus dilakukan.
“Semangat kami, intinya ingin mengakomodasi seluruh lapisan masyarakat. Saat ini, peredaran uang baru di pasaran memang kami batasi,” ucapnya.
Suharman beralasan, pembatasan dilakukan untuk menghindari peredaran uang palsu.
Sampai saat ini, uang yang beredar di Kota Minyak, julukan Balikpapan, mencapai Rp 10 miliar.
Suharman menambahkan, pihaknya tidak serta-merta langsung jorjoran mengeluarkan uang baru.
Pihaknya juga melihat jumlah uang lama yang beredar di pasaran.
“Untuk masa laku uang lama, maksimal lima tahun setelah uang baru beredar. Jadi, selama itu, perlahan menghilangkan peredaran uang lama,” ucapnya. (aji/lhl/k15)
Redaktur & Reporter : Ragil