Kasum TNI Tekankan Pentingnya Jiwa Patriotisme Pemimpin

Jumat, 08 Desember 2017 – 02:53 WIB
Kasum TNI, Laksdya TNI Didit Herdiawan memberikan pengarahan kepada 150 kepala daerah Wakil kepala Daerah serta Wali kota se-Indonesia di Gedung F Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kemendagri, Jakarta. Foto: Puspen TNI

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Laksamana Madya TNI Dr. Didit Herdiawan menekankan pentingnya jiwa patriotisme seorang pemimpin. Menurutnya, jiwa patriotisme yang tinggi sangat berpengaruh terhadap terwujudnya kepemimpinan nasional yang kuat dalam menjalankan fungsi-fungsi kepemimpinan secara efektif. Jiwa patriotisme juga diperlukan untuk mengelola pemerintahan negara dalam rangka memperkokoh ketahanan nasional suatu bangsa.

Hal itu disampaikan Didit Herdiawan mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada acara pembekalan Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Negeri Angkatan III Tahun 2017 di Auditorium Gedung F Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri, Jakarta Selatan, Kamis (7/12).

BACA JUGA: Sulastri Tak Bisa SMS, Sutarwi Dilempari Pemabuk

Pembekalan dengan tema “Kebijakan TNI” ini diikuti sekitar 150 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah serta Wali kota se-Indonesia.

Menurut Didit, tanpa kepemimpinan yang baik dalam pengelolaan sebuah negara terutama Indonesia sebagai bangsa yang multi etnis dengan kondisi geografis wilayah negara yang berbentuk kepulauan, maka negeri ini amat rentan terhadap guncangan sosial dan politik yang dapat berujung kepada perpecahan dan disintegrasi bangsa.

Kasum TNI menuturkan seorang pemimpin harus mempunyai pengetahuan, keterampilan dan dapat menganalisis informasi secara mendalam guna mengambil suatu keputusan yang tepat. Di samping itu, seorang pemimpin harus bisa melibatkan pihak-pihak yang tepat dalam proses pengambilan keputusan.

“Seorang pemimpin yang efektif adalah mampu membaca situasi, mengatasi permasalahan, bertanggung jawab, memiliki integritas dan etika yang baik, karena dia harus memberikan contoh atau bertindak sebagai panutan bagi jajarannya,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Laksdya Didit, menjelaskan kebijakan penggunaan kekuatan TNI bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan wilayah pertahanan secara terpadu dan mewujudkan kondisi yang mendukung terselenggaranya Sistim Pertahanan Semesta (Sishanta), terutama di daerah rawan konflik, pasca konflik dan rawan bencana.

“TNI juga melaksanakan misi perdamaian dunia di bawah bendera PBB dan organisasi Internasional yang diakui oleh pemerintah serta mendukung perbantuan kepada Pemda dan Polri,” ucapnya.

Dia menyampaikan rencana TNI kedepan, antara lain melanjutkan pengamanan, pembangunan dan melengkapi sarana prasarana di perbatasan serta pulau-pulau terluar tertentu dan daerah yang bersifat strategis, dengan prioritas di Wilayah Timur dan Selatan Indonesia yaitu Pulau Natuna, Pulau Selaru, Pulau Morotai, Pulau Biak, dan Merauke.

Di samping itu, Laksdya Didit juga menyampaikan TNI akan mengoptimalkan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan menjalin hubungan silaturahmi bersama segenap komponen bangsa, mengedepankan Komsos Kreatif dalam menjaga, mengelola kerukunan, toleransi dan Ke-Bhinneka Tunggal Ika-an, mencegah bangkitnya komunisme, serta meningkatkan kemanunggalan TNI – rakyat agar menjadi bangsa yang kuat, “Bersama Rakyat TNI Kuat”.

Menurut Didit, TNI juga melaksanakan perbantuan kepada Pemda dan Polri dalam pengamanan Pilkada serentak tahun 2018 dan Pemilu tahun 2019 dengan mengutamakan azas hukum dan peraturan perundang-undangan.

“TNI tetap mempertahankan netralitas dari tingkat atas sampai satuan paling bawah pada Pilkada tahun 2018 dan Pemilu tahun 2019,” tegasnya.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler