Kasus 2 Bocah Perempuan Kecanduan Seks, Adiknya Juga Diawasi

Sabtu, 20 Januari 2018 – 00:12 WIB
Sedih. Ilustrasi Foto: pixabay

jpnn.com, SURABAYA - Komisi D DPRD Surabaya ikut menyoroti kasus dua bocah perempan kecanduan seks, yang selama ini dibesarnya di kawasan lokalisasi Dolly dan Jarak.

Pemkot Surabaya diminta memberikan penanganan serius terhadap Putri dan Bunga (bukan nama sebenarnya) yang mengalami kecanduan seks. Rehabilitasi harus dilakukan agar kedua bocah perempuan itu bisa kembali normal.

BACA JUGA: 2 Bocah Perempuan Kecanduan Seks Itu Diberi Penurun Libido

Sebenarnya, Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya juga sudah melakukan tindakan cepat, dengan langsung melakukan pendampingan secara berkala.

Dinkes Surabaya memberikan pendampingan psikolog dan psikiater terhadap kondisi Putri dan Bunga, nama samara kedua bocah tersebut.

BACA JUGA: Kisah 2 Bocah Perempuan Usia 8 Tahun di Dolly, Bikin Sedih

Sejak 2014 lalu Putri diberikan pemahaman tentang tingkah lakunya yang tidak tepat dilakukan oleh anak seusianya.

“Perlahan tetapi pasti akhirnya ya hilang juga kecanduannya meski kami tetap pantau,” kata Kepala Dinkes Surabaya drg Febria Rachmanita.

BACA JUGA: Ssttt... Ini Peran Imelda Si Cewek di Bokep dengan Bocah

Dia mengungkapkan, psikiater dan psikolog bekerja keras juga untuk menyembuhkan Bunga. Bahkan, obat penurun libido juga akan diberikan jika kondisi Bunga terus kecanduan seks.

Ketua Komisi D Agustin Poliana mengatakan, rehabilitasi dengan didampingi psikiater dan psikolog memang harus dilakukan. Sehingga tingkat kecanduan seks yang dialami bisa menurun drastis dan hilang.

"Harus bisa dihilangkan kecanduannya, kasihan bisa mempengaruhi masa depannya," terangnya, Jumat (19/1).

Politisi PDI Perjuangan ini menegaskan, dalam rehabilitasi tersebut, dua bocah tersebut bisa diberikan kesibukan atau pekerjaan yang menyita waktu.

Sehingga, pikiran anak tersebut tidak lagi berpikir tentang seks. "Pikirannya biar tidak lagi mengarah ke sisi negatif, tetapi akan berpikir positif dan bisa beristirahat," ujarnya.

Menurutnya, Pemkot Surabaya melalui Dinas Pengendalian Penduduk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya juga harus bisa menghindarkan kedua anak itu dari lingkungan yang "rawan".

Dikarenakan jika masih di lingkungan yang sama seperti lokalisasi Dolly dan Jarak maka akan kembali seperti semula. "Harus diawasi baik itu tingkah laku dan kesehariannya," ucapnya.

Kepala DP5A Nanis Chairani mengatakan, tidak hanya mengawasi Putri dan Bunga, pihaknya juga memberikan pendampingan terhadap tiga adik Bunga yang bisa terpengaruh kakaknya.

Adik Bunga yang masih berusia tujuh tahun, empat tahun dan satu tahun sering berinteraksi dengan Bunga. "Kami tidak ingin adiknya ikut-ikutan," terangnya.

Menurutnya, bantuan psikater dan psikolog menjadi senjata utama untuk bisa menurunkan kecanduan seks.

Peran keluarga akan diterjunkan untuk memberikan support terhadap Bunga dan adik-adiknya. "Kita terus pantau, termasuk juga saat sekolah," pungkasnya. (vga/nur)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kiai Maman Geram ke Pelaku Pembuatan Bokep Bocah dan PSK


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler