Kasus Aktif di Sebagian Besar Daerah di Bawah 100 Orang

Kamis, 29 Oktober 2020 – 22:51 WIB
Ilustrasi COVID-19. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Perkembangan penanganan pandemi Covid-19 pada sebagian besar kabupaten atau kota sejauh ini menunjukkan hasil yang baik.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengabarkan sebanyak 79,3 persen atau 408 dari 514 kabupaten/kota memiliki kasus aktif antara 0-100 kasus.

BACA JUGA: Satgas Dorong 9 Pemda Ini Mengevaluasi Pelayanan Buat Pasien Covid-19

"Sebagian besar kabupaten/kota memiliki kasus aktif dibawah seratus. Yang berarti bahwa sebagian besar kabupaten/kota di Indonesia memiliki kasus aktif yang tidak banyak," katanya saat jumpa pers virtual di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta, Kamis (29/10).

Untuk perkembangan kasus aktif, sebanyak 18,2 persen atau 94 kabupaten/kota memiliki kasus aktif antara 101-1 ribu kasus. Sebesar 2,3 persen atau 12 kabupaten/kota memiliki kasus aktif diatas seribu kasus. Jumlah kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif diatas seribu kasus itu yang perlu diwaspadai.

BACA JUGA: Aplikasi dari Satgas Covid-19 Ini Sudah Pantau 3,8 Juta Titik Kerumunan

Pada kasus meninggal, sebesar 63,2 persen atau 325 kabupaten/kota memiliki kematian 0-100 kasus. Sebesar 31,7 persen atau 163 kabupaten/kota memiliki kasus kematian antara 11-100 kasus. Dan 5,06 persen atau 26 kabupaten/kota memiliki kematian lebih dari 100 kasus.

"Ini artinya lebih dari setengah wilayah di Indonesia memiliki angka kematian yang sedikit. Namun perlu diingat, satu kematian saja terbilang nyawa," tegas Wiku.

BACA JUGA: 18 Remaja di Sarolangun Tertulari Covid-19 dari 1 Orang Pasien

Lalu pada kasus sembuh, sebesar 57,6 persen atau 276 kabupaten/kota memiliki kesembuhan diatas 75 persen. Bahkan Wiku menyebut ada kabupaten/kota yang memiliki tingkat kesembuhan mencapai 100 persen. Dilanjutkan, sebesar 37,5 persen atau 193 kabupaten/kota memiliki kesembuhan antara 25-75 persen.

"Satgas sangat prihatin, ternyata masih ada 13 kabupaten/kota atau 2,5 persen, masih memiliki kesembuhan sangat rendah, yaitu kurang dari 25 persen," kata dia.

Menurutnya secara umum, kabupaten/kota dengan jumlah kasus aktif dan kasus meninggal terbanyak adalah daerah besar dan padat penduduk. Dan ini menjadi tantangan dalam menjalankan sektor sosial ekonomi, tetapi tetap menekan penularan. Lalu melihat kasus sembuh, justru kabupaten/kota yang berada di Indonesia paling timur dan paling barat memiliki tingkat kesembuhan rendah.

"Hal ini dikarenakan belum masifnya testing, atau pemeriksaan laboratorium, serta fasilitas pelayanan kesehatan yang belum maksimal untuk penderita pasien Covid-19," jelas Wiku.

Wiku lanjut merincikan kabupaten/kota yang perlu mendapat perhatian dalam penanganan Covid-19. Untuk kasus aktif diantaranya Kota Padang (3.306), Jakarta Timur (2.663), Kota Jayapura (2.202), Jakarta Selatan (2.047), Jakarta Barat (1.951), Kota Pekanbaru (1.885), Kota Bekasi (1.731), Kota Depok (1.595), Bekasi (1.287), Jakarta Utara (1.277), Bogor (1.275) dan Jakarta Pusat (1.024).

"Pekan ini Kota Padang peringkat pertama kasus aktif terbanyak. Satgas mengingatkan bahwa hal ini bukanlah prestasi. Pemerintah Daerah harus mengevaluasi menyeluruh terhadap protokol kesehatan di daerahnya, jangan sedikitpun lengah. Lakukan penegakan disiplin protokol kesehatan dan optimalkan peran satgas di daerah," lanjutnya.

Untuk kasus meninggal, ada 26 kabupaten kota mencatatkan kasus lebih dari 100. Di antaranya Kota Surabaya (1.253), Kota Semarang (675), Jakarta Pusat (443), Sidoarjo (440), Jakarta Timur (437), Jakarta Barat (414), Jakarta Selatan (335), Kota Makassar (281), Kota Medan (263).

Kemudian Jakarta Utara (260), Gresik (226), Kota Balikpapan (208), Kota Depok (177), Kota Palembang (176), Kota Pekanbaru (166), Kota Malang (162), Kota Samarinda (153), Kota Banjarmasin (145), Banyuwangi (144), Demak (135), Pasuruan (131), Kota Manado (122), Kota Mataram (116), Kota Bekasi (114), Kota Padang (110) dan Kudus (108).

Selain itu masih terdapat 13 kabupaten/kota yang tingkat kesembuhannnya kurang dari 25 persen. Di antaranya Natuna (0 persen), Nigada (0 persen), Belu (0 persen), Manggarai Timur (0 persen), Sarmi (13,3 persen), Kepulauan Yapen (14,2 persen), Maybrat (16,6 persen), Padang Lawas (19,5 persen), Bungo (20,8 persen), Kaimana (22,2 persen), Nias Utara (22,2 persen), Sarolangun (24,11 persen) dan Mamuju Utara (24,3 persen).

Wiku menjelaskan 4 kabupaten/kota dengan kesembuhan 0 persen, baru saja terdampak Covid-19. Sehingga dari jumlah kasus yang ada belum mengalami kesembuhan. Data per 25 Oktober, menunjukkan Natuna 1 kasus, Ngada 52 kasus, Belu 2 kasus dan Manggarai Timur 1 kasus.

"Kami harapkan pasien-pasien Covid-19 di daerah ini bisa memiliki kesembuhan secara menyeluruh sehingga memiliki angka kesembuhan yang tinggi atau 100 persen," jelasnya.

Dia juga mengimbau Pemerintah Daerah dengan tingkat kesembuhan yang rendah itu segera berkoordinasi dengan dengan Pemerintah Pusat atau Satgas Covid-19 Pusat sehingga dapat dicari jalan keluarnya dan meningkatkan angka kesembuhan. (tan/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler