Kasus Anak Akidi Tio, Masinton Sentil Pejabat dan Jenderal Bintang Dua, Jleb!

Jumat, 06 Agustus 2021 – 02:10 WIB
Anggota Komisi XI DPR Fraksi PDIP Masinton Pasaribu tanggapi kasus anak Akidi Tio soal donasi Rp 2 T . Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menilai kasus donasi Rp 2 triliun dari keluarga mendiang pengusaha Akidi Tio bukti nyata betapa para pejabat pemerintah sibuk dengan urusan seremonial di tengah pandemi Covid-19.

"Jadi, karena sibuk dengan urusan yang simbolik dan seremonial, nah, itulah terjadi yang di Palembang (kasus anak Akidi Tio, red)," ucap Masinton saat berbincang dengan JPNN.com, Kamis (5/7).

BACA JUGA: Puan & Masinton Kian Berani Kritisi Pemerintah, Sebaiknya Jokowi Bersiap Ditinggal PDIP

Diketahui, kasus sumbangan penanganan Covid-19 dari keluarga Almarhum Akidi Tio bikin heboh setelah ada penyerahan secara simbolis donasi Rp 2 T oleh Heryanty kepada Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri dan disaksikan Gubernur Herman Deru.

Sepekan setelah itu, Heryanty yang merupakan anak bungsu mendiang Akidi Tio diamankan tim Polda Sumsel. Sebab, uang donasi Rp 2 T tersebut ternyata tidak cair.

BACA JUGA: Bantah Omongan Ruhut, Masinton Baru 1 Kali Bertemu Luhut Pandjaitan

Masinton menyayangkan donasi itu langsung dipublikasikan tanpa melalui proses verifikasi terlebih dahulu oleh jajaran Polda Sumsel yang dipimpin Irjen Eko Indra Heri.

"Sekelas jenderal bintang dua, tidak melakukan langkah investigasi di lapangan, benar atau tidak. Buru-buru, agar kelihatan seakan-akan bekerja, buru-buru mempublikasikan sesuatu yang masih kosong," tutur Masinton.

BACA JUGA: Jenderal Andika Perkasa: Jika Mereka Tak Kembalikan Uang, Langsung Tindak Pidana

"Itu contoh nyata. bagaimana cara kerja pejabat kita yang terjebak, yang senang dengan kegiatan simbolik dan seremonial," lanjut mantan anggota Komisi III DPR itu.

Terkait kasus tersebut, eks aktivis 98 itu justru tidak menyalahkan penyumbangnya. Tetapi, dia justru menyayangkan langkah Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri dalam merespons bantuan yang nominalnya fantastis itu.

"Karena mereka senang dengan yang simbolik seperti itu, maka buru-burulah di-publish, yang mempublikasikan itu kan Polda, bukan orang yang bersangkutan itu. Kalau salah, ya bukan siapa itu (Heryanty, red) yang disalahkan. Kenapa di-publish, barangnya belum jelas kok. Itu saja," pungkas Masinton.

Sebelumnya, Kepala PPATK Dian Ediana Rae membeber hasil pengecekan rekening keluarga Akidi Tio dan pihak terkait. Hasilnya, lembaga itu tidak menemukan adanya rekening yang memiliki dana Rp 2 triliun seperti yang dijanjikan bakal disumbangkan guna penanganan Covid-19 ke Polda Sumsel.

Menurut Dian, timnya telah menganalisis rekening keluarga Akidi Tio di perbankan dalam negeri. PPATK juga memiliki sistem untuk memonitor keluar dan masuknya uang ke dan dari Indonesia yang disebut International Fund Transfer Instruction (IFTI) dan memiliki jaringan lebih dari 160 negara.

Meski tak menyebutkan nominal pasti, Dian mengatakan dari penelitian dan analisis yang dilakukan, keluarga Akidi Tio tak memiliki dana setengah dari yang rencananya akan dihibahkan.

"Saya tidak boleh menyebut angka, tetapi sangat jauh dari yang ini, kan (dijanjikan Rp 2 triliun, red). Boro-boro, setengahnya juga enggak. Terlalu jauh," beber Dian. (fat/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler