jpnn.com, GARUT - Polres Garut, Jabar terus mengusut kasus pembakaran bendera berlafaz kalimat tauhid oleh oknum anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser).
Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna menerangkan, pihaknya masih memeriksa beberapa orang sebagai saksi dan berencana meminta keterangan saksi ahli.
BACA JUGA: ALMISBAT Anggap Pembakaran Bendera HTI Bukan Menghina Tauhid
Di antaranya ahli hukum tata negara, ahli hukum pidana, dan ahli hukum Islam.
"Kami akan minta pendapat tiga ahli, mengingat insiden pembakaran bendera kalimat tauhid yang memang sama dengan lambang HTI (Hizbut Tahrir Indonesia)," ujar dia saat dikonfirmasi Selasa (23/10).
BACA JUGA: Bendera Tauhid Dibakar, Ismail: Apa Salah HTI?
Sejauh ini, kata dia, penyidik sudah memeriksa tiga orang anggota Banser dan semuanya berstatus saksi.
Kepada anggota Banser, penyidik menanyakan motif dan tujuan membakar bendera itu dalam momen peringatan Hari Santri Nasional pada Senin, 22 Oktober.
BACA JUGA: Ini Kata Menko Polhukam soal Insiden Bendera Tauhid
Sementara itu, dia memastikan keadaan Kabupaten Garut setelah insiden pembakaran masih kondusif.
Para ulama dan tokoh masyarakat sependapat agar semua ormas Islam menahan diri dan menyerahkan proses hukumnya kepada polisi. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sikap MUI Atas Insiden Pembakaran Bendera Bertuliskan Tauhid
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan