Jumlah binatang asli yang mengalami cedera di Tenggara Queensland meningkat tiga kali lipat selama empat tahun terakhir, demikian data dari lembaga RSPCA menyebutkan.Lembaga perlindungan binatang itu menyatakan upaya penyelamatan hewan telah meningkat tajam dari 8000 kasus pada tahun 2011 menjadi 22 ribu kasus selama beberapa tahun belakangan. Dokter hewan, Rebecca Millers dari Rumah Sakit RSPCA di Wacol, Brisbane, mengatakan kondisi ini merupakan bukti pertarungan antara pembangunan dan konservasi. "Kita melihat banyak hewan yang mendatangi wilayah kediaman manusia, itu karena manusia semakin melanggar batas lingkungan mereka,” katanya. "Binatang banyak ditabrak kendaraan, diserang anjing, diserang kucing, itu terjadi hanya karena mereka melintas di halaman belakang rumah orang atau menyeberang jalan yang sibuk,” Rata-rata, rumah sakit RSPCA di Wacol, Brisbane menerima 40 sampai 50 binatang asli yang sakit dan terluka. "Cedera itu beragam dari hanya goresan kecil hingga trauma kepala yang serius dan patah tulang parah,” kata Dr Millers. Dr Martin Taylor dari World Wildlife Fund mengatakan survey terbari dari perawat binatang menunjukan tren yang sama terjadi di seluruh Queensland. "Kami sangat terkejut mendapati pesan yang sama berulang kali – habitat yang hilang, pembukaan lahan dan semakin banyak kasus penyelamatan hewan,” katanya. Dr Taylor mengatakan kondisi ini menunjukan Pemerintah Queensland perlu memperketat UU pembukaan lahan. "Satwa liar asli kita akan selalu menjadi korban yang terlupakan dalam perdebatan mengenai pembukaan lahan,” katanya. Seorang juru bicara untuk Menteri Negara Lingkungan Hidup, Steven Miles mengatakan pembukaan lahan skala luas telah mengakibatkan dampak yang jelas tentang satwa liar. Dia mengatakan perubahan yang direncanakan pada UU Pengelolaan Vegetasi akan membantu mengatasi masalah ini. 

BACA JUGA: 5 Langkah Cegah Depresi Pasca Persalinan

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gadis Cilik Transgender Asal AS Ini Berani Ungkap Identitasnya

Berita Terkait