Kasus Century Berpotensi Ganggu Elektabilitas Sri Mulyani

Sabtu, 14 April 2018 – 08:26 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto: Ishak Mutiara/Rakyat Aceh/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Mencuatnya kembali kasus bailout Bank Century berpotensi mengganggu elektabilitas Sri Mulyani Indrawati yang namanya muncul di bursa cawapres di Pilpres 2019.

Direktur Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago menyatakan, selain Boediono, nama yang sudah pasti akan disangkutpautkan dalam pengusutan kasus bailout Rp 6,7 triliun itu adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

BACA JUGA: Masih Banyak PR, Anies Diminta Tidak Fokus Pilpres 2019

”Semua tahu, banyak survei menyebut Sri Mulyani sebagai figur potensial calon Wapres di 2019,” ujarnya, Jumat (13/4).

Pangi mengatakan, isu-isu terkait kasus korupsi bakal menggerus elektabilitas para kandidat. Termasuk elektabilitas Sri Mulyani sebagai kandidat calon wakil presiden yang akan terpengaruh oleh bergulirnya lagi pengusutan kasus Bank Century. ”Kasus ini akan sangat mengganggu elektabilitasnya,” jelas dosen ilmu politik UIN Syarif Hidayatullah itu.

BACA JUGA: Manuver Cak Imin Dinilai sebagai Langkah Cerdas

Dalam banyak survei, nama Sri Mulyani memang selalu muncul sebagai kandidat potensial calon Wapres pendamping Jokowi. Salah satunya survei LSI Denny J.A. yang dirilis pada Februari 2018. Survei itu menyebut popularitas Sri Mulyani sebagai kandidat wakil presiden dari kelompok profesional mencapai 58,3 persen.

Sebagai perbandingan, dalam survei yang sama untuk calon Wapres dari latar belakang parpol, nama Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang juga ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) hanya mencatat popularitas 32,4 persen.

BACA JUGA: Fahri Hamzah Ungkap Upaya PKS Jegal Anis Matta jadi Capres

Sementara itu, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang masuk kelompok berlatar belakang militer meraih popularitas 56,5 persen.

Potensi besar Sri Mulyani sebagai kandidat serius calon wakil presiden juga tampak dalam survei Indo Barometer yang dirilis Februari lalu.

Lembaga survei yang dikomandoi pengamat politik Muhammad Qodari itu bahkan langsung membuat simulasi Jokowi berpasangan dengan Sri Mulyani sebagai capres dan cawapres. Hasilnya, pasangan tersebut meraih suara 36,8 persen.

Elektabilitas itu mengungguli simulasi pasangan Prabowo Subianto-Anies Baswedan yang meraih angka 21,9 persen. Bukan hanya itu. Hasil survei Indo Barometer juga menunjukkan Sri Mulyani unggul sebagai cawapres yang disukai publik dengan angka 65 persen.

Karena itu, menurut Pangi, gangguan pada elektabilitas Sri Mulyani akan memengaruhi peta kontestasi Pilpres 2019, terutama dalam perebutan kursi calon wakil presiden pendamping Jokowi.

Dengan demikian, pengusutan kasus Bank Century itu berpotensi dijadikan momentum manuver kelompok politik tertentu. ”Isu ini potensial dijadikan komoditas politik, digoreng-goreng,” jelasnya.

Rabu (11/4) Sri Mulyani tak banyak merespons saat ditanya wartawan terkait potensi dirinya disangkutpautkan lagi dengan kasus Bank Century. ”Saya serahkan ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi, Red) saja soal kasus itu,” ujarnya. (bay/gin/ken/c10/owi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Antara Puting Prabowo dan Pilpres 2019


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler