jpnn.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan kasus penularan virus corona di lokasi pabrik rokok PT. HM Sampoerna di Rungkut, Surabaya bermula dari adanya karyawan di pabrik rokok yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) yang tidak jujur dan memilih tetap bekerja.
"Padahal, pasien itu harus menjalani karantina. Itu masalahnya," kata Bu Risma, Jumat (1/5).
BACA JUGA: Corona Menyerang Pabrik Sampoerna, 2 Karyawan Meninggal, 63 Reaktif
Risma juga mengatakan kasus di pabrik tersebut sebetulnya bukan klaster baru karena sudah diketahui oleh pihak puskesmas setempat, tetapi kurang pengawasan.
Untuk itu, kata Risma, Pemkot Surabaya bekerja sama dengan TNI dan Polri saat ini terus melakukan upaya penelusuran (tracing) atau melacak PDP tersebut.
BACA JUGA: Dua Buruh Meninggal karena Corona, Sampoerna Terpaksa Menghentikan Produksi Sementara
"Jika hanya dilakukan puskesmas sendiri, masih kurang. Makanya sekarang semua data pasien sudah masuk ke TNI dan polisi, bahkan nomor telepon juga dilacak polisi," katanya.
Langkah ini, kata Risma, dilakukan untuk memastikan agar tidak ada lagi mata rantai penyebaran COVID-19 di Surabaya.
BACA JUGA: Untuk Warga yang Berencana Mudik ke Surabaya, Baca Dulu Peringatan dari Bu Risma Ini
Selain itu, sejumlah karyawan juga dikarantina di salah satu hotel setelah diketahui dari hasil rapid test.
"Kami masukkan dulu ke hotel. Kan belum tentu positif COVID-19 karena dia baru rapid test belum swab. Jadi makanya kita masukkan dulu dia di hotel," katanya.
Sebelumnya, terdapat dua karyawan pabrik PT. HM Sampoerna Tbk yang positif terinfeksi COVID-19 dan sudah dirawat di rumah sakit, tetapi keduanya telah meninggal dunia.
Menindaklanjuti kasus tersebut, tim Gugus Tugas COVID-19 Jatim melakukan penelusuran terhadap sekitar 500 karyawan Pabrik Rokok HM Sampoerna.
Semua karyawan tersebut kemudian dilakukan rapid test dan hasilnya sebanyak 98 orang dinyatakan reaktif (positif) COVID-19. Selanjutnya juga dilakukan pemeriksaan swab dan sampai sekarang masih menunggu hasilnya.
Dari 98 orang karyawan, sebanyak 91 orang di antaranya hingga kini diisolasi di sebuah hotel di Surabaya. Sedangkan tujuh orang lainnya menjalani rawat inap di rumah sakit karena mengalami gejala klinis COVID-19.
Sementara itu, Direktur PT HM Sampoerna Tbk, Elvira Lianita dalam siaran persnya mengatakan manajemen telah menghentikan sementara kegiatan produksi di pabrik Rungkut 2, Surabaya, sejak 27 April 2020 sampai dengan waktu yang ditentukan.
"Penghentian sementara ini bertujuan agar kami bisa melaksanakan pembersihan dan sanitasi secara menyeluruh di area pabrik Rungkut 2 sekaligus menghentikan tingkat penyebaran COVID-19 yang sekarang telah berdampak pada beberapa karyawan kami di lokasi tersebut," ujarnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek