jpnn.com, SIDOARJO - Jumlah pasien positif COVID-19 di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, bertambah sebanyak 20 orang, sehingga saat ini totalnya mencapai 775 orang pasien.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Syaf Satriawarman mengatakan, jumlah pasien itu berasal dari sembilan kecamatan.
BACA JUGA: Buat Ibu-ibu Selalu Waspada, Ini Bukti Kalau Virus Corona Mudah Menyebar di Pasar
Tambahan itu dari Kecamatan Sidoarjo 3 orang, Kecamatan Buduran 1 orang, Kecamatan Gedangan 2 orang, Kecamatan Tanggulangin 1 orang, Kecamatan Taman 2 orang, Kecamatan Tulangan 2 orang, Kecamatan Krian 2 orang, Kecamatan Sedati 4 orang, dan Kecamatan Waru 3 orang.
Ia mengatakan, gugus tugas COVID-19 di Sidoarjo menyiapkan mesin PCR COVID-19 dalam kontainer yang ditempatkan di pintu utama Stadion Gelora Delta Sidoarjo untuk mempercepat pemeriksaan mereka yang pernah kontak dengan pasien positif COVID-19.
BACA JUGA: Sebelumnya Sempat Nihil, Kasus Corona di Kabupaten Bogor Kembali Membengkak, Rekor
"Pekan ini sudah mulai dilaksanakan tes cepat dan juga swab kepada masyarakat yang pernah kontak dengan pasien positif," katanya dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/6).
Ia mengatakan, keberadaan mesin bantuan dari BNPB pusat itu diharapkan dapat menyapu bersih pergerakan penyebaran virus corona atau COVID-19 di Sidoarjo.
BACA JUGA: Teledor, Duit Rp 50 Juta untuk Bayar Utang Raib
"Kami mendorong kepada masyarakat supaya mereka proaktif kepada pemerintah untuk membantu percepatan penanganan COVID-19," katanya.
Di sisi lain, Ketua Gugus Tugas COVID-19 Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin mengatakan pihaknya menggenjot keberadaan kampung tangguh sebagai bentuk upaya mengantisipasi penyebaran COVID-19.
"Kami juga akan memberikan stimulus kepada kampung tangguh di Sidoarjo sebagai bentuk apresiasi kami," katanya.
Ia mengatakan, keberadaan kampung tangguh Semeru itu sendiri memiliki peranan penting untuk mencegah COVID-19 sejak dari lingkungan paling kecil.
"Nantinya masyarakat sendiri yang memberikan edukasi dan juga peringatan kepada masyarakat lainnya, karena ini merupakan salah satu cara pagi efektif untuk mengantisipasi merebaknya virus corona atau COVID-19," katanya. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti