jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Anas Thahir mengkritik pemerintah setelah kasus coronavirus disease 2019 (COVID-19) secara akumulatif mencapai ratusan ribu.
Menurut dia, pemerintah seakan kehilangan akal menyosialisasikan bahaya penularan COVID-19.
BACA JUGA: Ini Janji Pemerintah soal Vaksin COVID-19
"Dalam beberapa pekan terakhir pemerintah terkesan kurang kreatif, bahkan kehabisan akal dalam menyadarkan masyarakat tentang bahaya COVID-19," kata Anas dalam pesan singkatnya kepada jpnn, Selasa (28/7).
Dia mengatakan, masyarakat mulai abai terhadap protokol kesehatan ketika pemerintah tidak gencar lagi melakukan sosialisasi bahaya penularan COVID-19.
BACA JUGA: Covid-19 Bisa Berkembang Biak di Makanan? Ini Penjelasannya
Hal itu berimbas kepada pertambahan angka COVID-19 yang terus meningkat.
"Masyarakat sepertinya juga telah menganggap COVID-19 tidak berbahaya lagi, sehingga mereka semakin abai terhadap protokol kesehatan yang seharusnya tetap dijalankan dalam situasi new normal yang diberlakukan pemerintah," ungkap politikus PPP ini.
Di sisi lain, kata dia, angka kasus positif yang mencapai ratusan ribu menandakan kebijakan membubarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 belum optimal.
Sebab, kebijakan membubarkan Gugus Tugas justru menurunkan kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan.
"Karenanya saya mendorong agar pemerintah tetap fokus, terus terjaga dan tidak sampai lalai dalam tugas pencegahan penyebaran dan penanganan COVID-19.
Sebab jika ini terjadi dampaknya akan sangat fatal dan berbahaya, apalagi kasus positif dari hari kehari terus meningkat," ucap dia.
"Saat ini jumlah positif Corona di Indonesia menempati urutan 24 dengan jumlah kematian sebesar 4.838 yang ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara dengan rasio kematian sebesar 4,86 persen, angka ini terbilang tinggi dibanding rasio kematian dunia yang mencapai 4,2 persen," pungkas dia. (mg10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan