jpnn.com, KUDUS - Upaya pengendalian lonjakan kasus covid-19 di Kabupaten Kudus membuahkan hasil. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebutkan jumlah kasus di daerah itu terus mengalami penurunan dalam tiga hari terakhir.
“Kemarin awal-awal itu sehari bisa 300 kasus bahkan lebih. Sekarang turun terus dan hari ini 200-an kasus," kata Ganjar ditemui di kantornya, Rabu (9/6).
BACA JUGA: Dengar Curhat Ada Anak Dihamili Pacar saat Usia 16 Tahun, Ini Reaksi Pak Ganjar
Meski begitu, Ganjar Pranowo meminta semuanya tidak boleh lengah. Pemkab Kudus harus terus meningkatkan tracing dan testing agar penanganan bisa optimal.
"Tidak hanya di Kudus, tapi daerah sekitarnya yang merah-merah itu seperti Pati, Sragen, Demak dan sekitarnya saya minta testing, tracing jangan kendor. Tingkatkan terus tidak boleh berhenti," tegasnya.
BACA JUGA: Ganjar: Saya Mohon Kesadaran Panjenengan
Ganjar mengatakan tidak masalah jika dari hasil tracing dan testing itu membuat temuan kasus menjadi lebih banyak. Hal itu justru semakin baik, karena treathment bisa dilakukan lebih baik.
"Tingkatkan terus. Makin banyak kita ketahui, makin bagus kita melakukan treatment nanti," tegasnya.
BACA JUGA: Tiga Instruksi Pak Ganjar untuk Demak
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yulianto Prabowo mengatakan, evakuasi pasien covid-19 di Kudus ke tempat-tempat isolasi terpusat milik Pemprov Jateng terus dilakukan.
Hal itu untuk mengurangi tekanan di rumah sakit-rumah sakit rujukan.
"Sementara kami evakuasi ke Donohudan Boyolali dan BPSDM Srondol. Kalau di sana penuh, kami masih punya banyak tempat lain. Ada STIE Bank Jateng, hotel di Kopeng, Banyumas dan lainnya," ucapnya.
Saat ini, Dinkes Jateng masih berkonsentrasi di Donohudan dan BPSDM. Sebab di dua lokasi itu, semuanya sudah siap, baik sarana prasarananya hingga tenaga kesehatan.
"Dua tempat itu juga masih belum penuh, keterisiannya baru sekitar 50 persen. Sampai tadi siang kami masih evakuasi dari Kudus ke dua tempat itu," jelasnya.
Disinggung terkait kondisi pasien Covid-19 di Jateng, Yulianto mengatakan mayoritas adalah orang tanpa gejala (OTG). Sehingga tempat isolasi terpusat memang harus disiapkan.
"95 persen itu OTG, yang dirawat itu hanya sekitar 5 persen dari keseluruhan kasus Covid-19," ungkap Yulianto.(flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia