Kasus Covid-19 Masih Tinggi, HNW: Perkuat Institusi Keluarga dan Solidaritas Sosial

Senin, 02 Agustus 2021 – 20:32 WIB
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memperkuat institusi keluarga dan solidaritas sosial di tengah masih tingginya kasus Covid-19.

Terlebih lagi jumlah warga yang harus menjalani isolasi mandiri masih tinggi, sementara ketersediaan tempat di rumah sakit, dan jumlah korban dari anak-anak pernah menjadi yang tertinggi di dunia.

BACA JUGA: HNW: Sanggar Al Quran Penting untuk Mencetak Generasi Penerus Ulama

Hidayat merasa prihatin lantaran banyak warga yang akhirnya meninggal ketika isolasi mandiri akibat tidak tertangani dengan baik. Bahkan, anak-anak pun banyak yang turut menjadi korban, baik sebagai korban jiwa langsung maupun korban karena kedua orang tuanya meninggal akibat Covid-19.

Anggota DPR RI Dapil DKI II mengaku telah berulang kali memberikan penyuluhan bagi warga soal hidup sehat dan mengatasi covid-19.  Termasuk memberikan berbagai paket bantuan sembako, obat-obatan, alat kesehatan, tabung oksigen, bantuan tunai hingga ambulans untuk layanan kesehatan gratis bagi warga terpapar covid-19.

BACA JUGA: Gus Yaqut Ucapkan Selamat Hari Raya kepada Umat Bahai, Chandra Singgung Penistaan Agama

Namun, katanya, itu semua tidak bisa menggantikan peran keluarga apalagi peran pemerintah yang diwajibkan oleh konstitusi dan memiliki kuasa struktural dan anggaran hingga ribuan triliun rupiah.

"Oleh karena itu, perlu peran lanjutan keluarga, serta kehadiran pemerintah untuk meningkatkan kapasitas penanganan covid-19," ucap Hidayat Nur wahid dalam keterangan di Jakarta, Senin (2/8).

BACA JUGA: Ini yang Terjadi Sebelum Anak Akidi Tio Digiring ke Mapolda Sumsel, Oalah

Pernyataan itu disampaikan Hidayat seusai pertemuan dengan LSM RKI (Rumah Keluarga Indonesia) dalam acara “Menjadi Guru Di Rumah, Di Era Pandemi Covid-19, Siapa Takut” yang bekerja sama dengan DPD PKS Jakarta Pusat, Minggu (1/8).

Hidayat menyebut upaya itu bisa dilakukan dengan meningkatkan testing, kapasitas pelayanan kesehatan baik di RS maupun yang isoman, membayarkan tagihan RS dan insentif tenaga kesehatan, serta memberdayakan seluruh unsur pemerintahan hingga ke satuan terkecil di tingkat RT dan RW.

Wakil ketua Majelis Syura PKS itu menjelaskan, berdasarkan data dari Lapor Covid-19, hingga 30 Juli 2021 setidaknya sudah ada 2.832 warga yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri. Sebanyak 2.500 kasus di antaranya terjadi  selama bulan Juli.

Tingginya  angka kematian isoman disebabkan oleh sebagian pasien bergejala berat namun tidak mendapatkan pelayanan kesehatan akibat di RS terjadi overload, kelangkaan obat-obatan dan oksigen. Di sebagian tempat bahkan tidak mendapatkan penanganan yang baik serta kurangnya dukungan masyarakat sekitar tempat tinggal warga yang isoman.

Hal yang lebih mengkhawatirkan, katanya, paparan Covid-19 di Indonesia tidak hanya kepada orang dewasa, tetapi juga kepada anak-anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan, kasus kematian anak akibat Covid-19 pada bulan Juni sempat mencapai prosentase tertinggi di dunia.

"Diperlukan peran aktif orang tua untuk memantau kesehatan anaknya, apabila bergejala Covid-19 maka harus segera testing, dan menghubungi puskesmas atau dokter," tambah Hidayat.

Selain itu, dia menyebut perlunya membekali setiap keluarga dengan pengetahuan dan alat kesehatan yang memadai untuk mengatasi Covid-19 yang bisa menimpa anggota keluarga termasuk anak-anak.

Orang tua juga penting untuk mengembalikan fitrahnya dengan menjadikan dirinya sebagai guru bagi anak-anaknya yang karena Covid-19, maka diberlakukan pendidikan jarak jauh (PJJ).

"Orang tua bisa efektif jadi guru dengan mengajarkan keteladanan soal karakter yang baik, saling peduli dan menyayangi. Pemerintah juga perlu meningkatkan kapasitas dan kualitas testing untuk anak-anak, karena menurut IDAI, tingginya kematian anak karena Covid-19, merupakan akibat dari rendah dan lambatnya testing," tutur Hidayat.

Namun demikian, dia optimistis jika pemerintah melakukan kewajibannya secara maksimal, dan keluarga juga optimal menghadirkan perannya, maka tekad untuk mengatasi virus Corona masih terbuka lebar.

"Modal sosial berupa solidaritas ini perlu semakin dikuatkan melalui terlaksananya kewajiban serta tanggung jawab maksimal pemerintah, arahan keagamaan, peran kemasyarakatan, dan kokohnya peran keluarga dan fungsi orang tua sebagai pengayom, guru dan teladan kepada anak-anaknya," pungkas Hidayat. (*/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler