jpnn.com, BELANDA - Pemerintah Belanda memperpanjang masa lockdown hingga 9 Februari mendatang akibat pandemi covid-19. Penyebabnya, angka penularan virus corona masih tinggi.
Dilansir AFP, Perdana Menteri Mark Rutte mengatakan pemerintah sangat prihatin terhadap varian virus corona di Inggris.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Telegram Baru Kapolri, Panglima TNI Keluarkan Perintah, Covid-19 Menjadi-jadi
Pembatasan (lockdown) yang diterapkan sebelumnya akan berakhir pada 18 Januari 2021, sekolah telah ditutup, semua kecuali toko-toko penting ditutup.
"Saya tidak berpikir saya akan mengejutkan Anda malam ini, kami harus memutuskan untuk memperpanjang penguncian selama tiga minggu," kata Rutte pada konferensi pers.
BACA JUGA: COVID-19 Makin Menjadi-jadi, Tiongkok Terancam Mundur ke Masa Awal Pandemi
Rutte mengatakan keputusan itu akan sulit bagi banyak orang, terutama bisnis yang menderita selama pandemi. Namun, dia menambahkan, hampir semua orang akan mengerti bahwa tidak ada pilihan lain, karena angka kasus tidak turun cukup cepat.
Pemerintah juga mempertimbangkan untuk memberlakukan jam malam. Rutte mengatakan telah meminta nasihat dari otoritas kesehatan masyarakat meskipun masih belum tertarik pada rencana tersebut.
Rutte menyebut sekolah dasar kemungkinan bisa dibuka kembali lebih cepat, paling cepat pada 25 Januari. Namun, pemerintah masih belum memastikan hal bisa dilakukan.
BACA JUGA: Setelah Menerima Vaksin Covid-19, Apa Boleh Hidup Bebas lagi Tanpa Protokol Kesehatan?
Pembatasan Belanda ini adalah yang terberat di negara itu sejak awal pandemi. Selama sebagian besar tahun lalu, warga mendukung lockdown yang lebih santai dari pada negara tetangganya di Eropa.
Namun, penyakit itu telah terjadi gelombang kedua dan ketiga dari penyakit tersebut. Untuk itu, sekarang harus dilakukan tindakan yang hampir sekuat yang terjadi di negara tetangga Jerman dan Belgia. (afp/ngopibareng/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia