Kasus Covid-19 Merajalela di Jerman, Ini Penyebabnya

Sabtu, 13 November 2021 – 18:14 WIB
Ilustrasi Covid-19. Grafis: Rahayuning Putri Utami/JPNN.com

jpnn.com, JERMAN - Kasus harian covid-19 meningkat di Jerman dan kini menjadi yang terbanyak bahkan sejak pandemi ini bermula 2020 lalu.

Terdapat 50.196 kasus baru pada Kamis, 11 November 20210 lalu. Berikut ini lima penyebab melonjaknya kasus Covid-19 di Jerman:

BACA JUGA: Dokter Reisa Broto Berbagi Tips Menangkal Gelombang Ketiga COVID-19

Belum Vaksin

Terdapat sekitar 67 persen populasi yang telah menerima vaksinasi covid-19 penuh.

BACA JUGA: Cuma Sebegini Kasus Aktif Covid-19 di Solo, Satu Kecamatan Nihil

Namun pakar telah memperingatkan bahwa kecepatan jumlah yang tervaksin tak cukup untuk membendung penyebaran virus.

"Rerata vaksinasi kami di bawah 75 persen dari populasi Jerman," kata Christine Falk, Presiden dari Komunitas Imunologi Jerman, dikutip dari dw.com.

BACA JUGA: Amerika & Jerman Curiga Rusia Punya Rencana Jahat yang Bisa Lumpuhkan Eropa Barat

"Dikombinasikan dengan pembatasan yang longgar, menjadi penyebab virus menyebar pada sebagian besar penduduk yang belum vaksin," lanjutnya.

Berdasar Robert Koch Institue, potensi mengalami perawatan di rumah sakit bagi penderita Covid-19 usia 18 hingga 59 tahu, lebih tinggi empat kali, dialami warga yang belum tervaksin.

Kekebalan Lansia

Vaksinasi terbukti menekan gejala sakit parah dan kematian. Namun, vaksin tak memberikan perlindungan penuh pada infeksi.

Sejumlah warga terutama lansia juga mengalami infeksi, meski telah divaksin. "Meski jumlahnya sedikit," katanya.

Para lansia berisiko terinfeksi bersama dengan penduduk yang memiliki sistem imun rendah, meski telah divaksin.

Pembatasan yang Longgar

Jerman mulai melonggarkan pembatasan mengikuti program vaksinasi yang terus berjalan.

Saat ini, pemerintah Jerman memiliki aturan yang lebih longgar dibanding setahun lalu, yang mana seluruh bisnis tidak penting ditutup, ada jam malam, juga pembatasan jumlah warga yang boleh berkumpul di satu lingkungan.

Varian Delta

Varian Delta menjadi varian yang dominan ditemukan di Jerman. Varian ini dua kali lebih menular dibanding varian lainnya. Varian juga berpotensi memberikan gejala sakit yang lebih parah bagi mereka yang belum divaksin.

Efek Musim Dingin

Selain itu, Jerman kini juga sedang menghadapi musim dingin yang segera tiba. "Varian Delta suka dengan suhu dingin. Kita lebih banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan di mana ini lebih memudahkan penularan," katanya.

Infeksi di Eropa

Jerman bukan negara satu-satunya yang mengalami lonjakan Covid-19 di Eropa. Negara lain seperti Austria, Belanda, dan Belgium juga sedang menghadapi peningkatan infeksi.

Penduduk Jerman pun diingatkan untuk siaga menghadapi gelombang keempat dengan menggunakan masker dan melakukan tes antigen segera jika dirasakan muncul gejala. (dwe/ngopibareng/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler