jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah hari ini, Selasa (21/9) berpeluang menguat.
Rupiah pagi ini bergerak melemah 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp 14.253 per USD dibandingkan Rp 14.243 per USD.
BACA JUGA: Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah, Pasar Menunggu Keputusan PPKM?
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menyatakan peluang penguatan rupiah hari ini karena terkendalinya pandemi COVID-19 di dalam negeri.
"Peluang rupiah hari ini menguat terhadap USD mengikuti penguatan nilai tukar regional pagi ini dan dibantu oleh sentimen positif dari dalam negeri di mana level PPKM di Jawa Bali diturunkan dan tidak ada yang berada di level 4," kata Ariston di Jakarta, Selasa (21/9).
BACA JUGA: Pasar Fokus Pada Kemungkinan Tapering, Rupiah Hari Ini Dicuekin, Jeblok Deh
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan pada Senin (20/9) malam mengatakan saat ini tidak ada lagi kabupaten/kota di Jawa-Bali yang menerapkan status PPKM level 4.
Hasil estimasi dari tim epidemilog Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI menunjukkan reproduksi efektif Indonesia untuk pertama kalinya selama pandemi sudah berada di bawah 1, yakni sebesar 0,98.
BACA JUGA: Fokus Pasar Tertuju Pada The Fed, Penutupan Rupiah Hari Ini Cakep
Menukil data itu, Ariston menilai capaian kasus harian juga menunjukkan tren yang terus membaik. Tercatat kasus konfirmasi secara nasional pada awal pekan kemarin berada di bawah 2.000 kasus dan kasus aktif sudah lebih rendah dari 60 ribu.
Di Jawa dan Bali kasus harian turun hingga 98 persen dari titik puncaknya pada 15 Juli lalu.
Jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Senin (20/9) bertambah 1.932 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,19 juta kasus.
Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 166 kasus sehingga totalnya mencapai 140.634 jiwa, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 6.799 orang sehingga total pasien sembuh mencapai 4 juta kasus.
"Total kasus aktif COVID-19 mencapai 55.936 kasus," kata dia.
Jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 79,66 juta orang dan vaksin dosis kedua 45,22 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Kendati demikian, lanjut Ariston, penguatan rupiah hari ini diprediksi terbatas disebabkan sentimen global. Pelaku pasar masih mewaspadai soal meeting The Fed dan risiko gagal bayar dari perusahaan properti China Evergrande yang memiliki utang jumbo.
"Rupiah hari ini berpotensi bergerak ke kisaran Rp 14.200 per USD hingga Rp 14.270 per USD," Ariston.
Pada Senin (20/9) lalu, rupiah melemah 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp 14.243 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.223 per USD. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia