Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah, Pasar Menunggu Keputusan PPKM?

Senin, 20 September 2021 – 16:27 WIB
Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebutkan rupiah hari ini ditutup melemah 20 poin di level Rp 14.242 per USD. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebutkan rupiah hari ini dipengaruhi oleh faktor dari dalam negeri.

Salah satunya, yakni Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, 3, dan 2 di Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali yang dimulai 7 September lalu akan berakhir hari ini, Senin (20/9).

BACA JUGA: Pasar Fokus Pada Kemungkinan Tapering, Rupiah Hari Ini Dicuekin, Jeblok Deh

rupiah hari ini ditutup melemah 20 poin di level Rp 14.242 per USD. Penutupan sebelumnya rupiah berada di level Rp 14.222 per USD.

"Untuk perdagangan besok, rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 14.230 - Rp 14.270," kata dia dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (20/9).

BACA JUGA: Fokus Pasar Tertuju Pada The Fed, Penutupan Rupiah Hari Ini Cakep

Ibrahim mengatakan pemerintah telah memberlakukan PPKM Level 4,3, dan 2 dalam kali ke-9 perpanjangan sejak awal penanganan pandemi Covid-19.

"Kemarin masih ada tambahan kasus positif covid-19. Kemarin ada tambahan 2.234 kasus baru. Sehari sebelumnya kasus positif bertambah 3.385 kasus," ungkap dia.

BACA JUGA: Data Ritel AS Jadi Mimpi Buruk untuk Rupiah Hari Ini

Menurut dia, melihat dari tren sebelumnya, bakal ada perpanjangan pemberlakuan PPKM.

"Besar kemungkinan banyak terjadi penurunan level PPKM di sejumlah wilayah Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari penurunan sejumlah kasus yang dinilai signifikan," ujar Ibrahim.

Ibrahim menyebut dalam sepekan terakhir, rata-rata terjadi penambahan kasus positif sebanyak 3.000an kasus. Secara kumulatif, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 4,19 juta dengan angka kematian 140 ribu kasus.

Kemarin, kasus aktif atau pasien dalam perawatan baik di rumah sakit maupun isolasi terpadu maupun mandiri, kembali mengalami penurunan cukup banyak yakni 4.097, sehingga total kasus aktif menjadi 60.969 kasus.

"Pemerintah berkomitmen akan terus menerapkan PPKM di Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali selama virus corona belum sepenuhnya hilang," kata dia.

Kendati demikian, ada beberapa pelonggaran dalam pemberlakuan PPKM. Pemerintah mulai mengizinkan berbagai fasilitas umum beroperasi seperti mal, taman bermain, tempat rekreasi, pasar, hingga bioskop.

"Pemerintah terus menggenjot vaksinasi di 34 provinsi dan dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, salah satunya syarat telah melakukan vaksinasi minimal dosis pertama," kata dia.

Kemudian, lanjut Ibrahim dari luar, rupiah hari ini dipengaruhi bencana yang mengancam di pengembang berutang China Evergrande.

Pasalnya, menambah ketegangan ekstra pada suasana hati-hati, dengan investor bersiap untuk Federal Reserve untuk mengambil langkah lain menuju pengurangan minggu ini.

"USD menguat ke level tertinggi sebulan di Asia pada hari Senin," kata dia.

Evergrande, lanjut Ibrahim dengan utang USD 300 miliar, memiliki pembayaran bunga obligasi sebesar USD 83,5 juta yang jatuh tempo pada hari Kamis (23/9).

"Evergrande mengatakan pada hari Minggu bahwa pihaknya mulai membayar beberapa investor dengan real estat, memicu penjualan di pengembang lain dan pemberi pinjamannya," kata dia.

Ada kekhawatiran bahwa tanpa bailout likuidasi bergejolak melalui sektor properti China pada saat pertumbuhan sudah terlihat rapuh.

"Menjelang minggu ini, tidak kurang dari selusin bank sentral mengadakan pertemuan, tetapi fokus utama para pedagang adalah pada Fed di mana ekspektasi untuk sinyal penurunan mempertahankan tawaran beli USD," bebernya. (mcr10/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Neraca Perdagangan Surplus, Kok Rupiah Hari Ini Nyungsep?


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Rupiah hari ini   rupiah   USD   The Fed   PPKM   Ekonomi  

Terpopuler